Jumat, 18 Januari 2013

PPP dan Rumus Kali, Bagi, Tambah, Kurang

FACHRUDDIN

Bila menginginkan adanya perubahan posisi PPP menjadi lebih baik, maka tinggalkan cara cara lama, tidak ada rumusnya melakukan perubahan dengan cara yang sama dan oleh orang orang yang sama pula dengan sebelum sebelumnya, perubahan hanya akan terjadi manakala dilakukan dengan cara yang berbeda dan akan lebih pas lagi oleh orang yang berbeda pula. Kalaupun harus dilakukan oleh orang orang yang lama, tetapi hendaklah dengan cara cara yang baru. Ada rumus yang bagus yang dapat dilakukan, yaitu rumus kali, bagi tambah kurang, lalu apa yang harus dilakukan.

1. Tambah.

Kalau PPP ingin berkembang lebih baik maka adakanlah nilai tambah PPP, dan nilai tambah itu harus benar benar dapat dirasakan oleh ummat. Bukan kita yang mengatakan bahwa PPP bermanfaat bagi ummat, tetapi ummatlah yang mengatakan bahwa PPP bermanfaat kehadirannya, tetapi tentu saja ummat tidak akan mengatakan bahwa PPP bermanfaat keberadaannya bagi ummat bila memang ummat merasakan kemanfaatan keberadaan PPP itu bagi ummat. Semakin banyak manfaat keberadaan PPP bagi ummat, maka akan semakin baik posisi PPP.

2. Kali.

Bila memang ummat sudah merasakan dan mengakui kemanfaatan keberadaan PPP, maka tugas PPP adalah melipatgandakan jumlah orang yang dapat merasakan kemanfaatan keberadaan PPP itu. Dengan melipatgandakan jumlah orang yang merasakan kemanfaatan itu maka secara otomatis dukungan kepada PPP menjadi lebuh besar.

3. Bagi.

Oleh karenanya maka diharapkan para pengurus memiliki kreatifitas untuk memperbanyak item nilai tambah PPP, dan jangan segan segan membagikan nilai tambah itu kepada ummat, dan dengan demikian ummat semakin akan merasakan kemanfaatan keberadaan PPP.

4. Kurang.

Tidak dapat dipungkiri bahwa periode periode kepengurusan PPP di segala jenjangnya masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka tugas pengurus yang sekarang menganalisis mana mana yang merupakan kekurangan atau kelemahan pengurus terdahulu sehingga suara mengalami penurunan. semua hal hal yang merugikan PPP harus dikurangi secepatnya.

Janganlah cepat silau melihat adanya partai besar yang dibesarkan olah uang dan orang orang besar. Uang yang dihamburkan oleh Parpol atau para politisi yang banyak uang sejatinya akan sirna begitu saja, dan kemanfaatannya akan segera diganti dengan musibah besar, karena politik uang sungguh sungguh meruapakan barang laknat yang akan menjadi musibah paling besar untuk merusak moral bangsa. Selain memang itu dilarang oleh agama, juga politik semacam itu juga dilarang oleh undang undang dan aturan lainnya yang berlaku.

Sejatinya masih banyak cara berbuat baik kmepada ummat, seperti melatih motivasi, melatih keterampilan hidup Ilife skill) yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun ummat. Kini sudah banyak teori teori bagaimana melatih masyarakat agar menambah keberdayaan hidup secara mandiri, dan tidak memiliki ketergantungan atas dana dana bantuan tunai dan langsung.

Banyak lembaga yang telah memeraktekkannya dan banyak keluarga yang telah sejahtera dengan memeraktekkan pemberdayaan keluarga dan masyarakat. Kiranya PPP hendaknya secepat mungkin mengancang ancang ikut ambil bagian untuk membina ummat agar menjadi ummat yang mandiri, dan tidak menggantungkan diri atas belas kasihan seseorang, lembaga atau pemerintah sekalipun, apalagi yang sejatinya itu adalah bangtuan yang selain menhinakan juga mengandung raccun terhadap etos kerja ummat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...