Jumat, 21 Juni 2013

GERINDRA PECAH



BANDARLAMPUNG – Politik dua kaki dan naif dipertontonkan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2 Oktober mendatang. Buktinya, partai besutan Prabowo Subianto ini menginstruksikan kadernya di daerah untuk mendukung calon gubernur yang sudah diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni Berlian Tihang.
    Padahal, partai pemilik enam kursi di DPRD Lampung ini sudah mendaftarkan pasangan cagub-cawagub Amalsyah Tarmizi dan Gunadi Ibrahim dari jalur independen.
    Kepastian dukungan terhadap Berlian Tihang ini disampaikan Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Ketenagakerjaan Arief Poyuono usai rapat kemarin sore yang dipimpin Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
    Selain Prabowo, rapat juga dihadiri Ketua Umum Gerindra Prof. Suhardi dan jajaran dewan pembina. Rapat itu menghasilkan keputusan Gerindra akan mengusung Berlian sebagai cagub Lampung.
    ’’Hasilnya memutuskan Gerindra merekomendasikan Berlian Tihang sebagai cagub. Nanti disosialisasikan ke jajaran pengurus DPP, DPD, dan DPC hingga ranting,” ungkap Arief kemarin.
    Pertimbangan mengusung Berlian Tihang karena hasil survei DPP Gerindra, Berlian paling tinggi. Selain itu, Berlian juga paling berpeluang menang. ’’Hasil survei DPP Gerindra, Berlian tertinggi, sekitar 31 persen lebih. Itu salah satu pertimbangan, selain Berlian yang elektabilitasnya tinggi dan berpeluang menang,” bebernya.
    Ditanya bagaimana dengan pernyataan Sekjen Gerindra A. Muzani bahwa Gerindra tak mendukung calon lain, Arief menyatakan dalam peraturan perundang-undangan jelas calon kepala daerah diusung dengan dua cara. Pertama, independen. Dan kedua, diusung parpol atau gabungan parpol.
    ’’Ini nanti seperti Pilgub DKI di mana kami mengusung Jokowi-Ahok, sedangkan kader Gerindra Hendardji Supandji saat itu maju dari jalur independen. Nggak ada masalah karena ini keputusan Pak Prabowo dan akan disosialisasikan ke jajaran pengurus,” ucapnya.


Arief menjamin hal ini dapat dipertanggungjawabkan dan tak akan ada benturan di tingkat bawah. ’’Keputusan partai jelas, ada caden dan calon dari parpol yang diusung. Tak masalah seperti di Pilgub DKI,” tegasnya.
    Terkait surat rekomendasi, Arief menyatakan karena rapat baru kemarin sore, maka surat rekomendasi secepatnya diterbitkan. ’’Dalam dua hari ini atau awal masa pendaftaran KPU, kami akan daftarkan Berlian Tihang,” katanya.
    Di bagian lain, hasil verifikasi pasangan Amalsyah-Gunadi dipastikan memenuhi syarat minimal. Diketahui, saat mendaftar ke KPU Lampung hari Rabu (29/5) silam, pasangan ini menyerahkan dukungan masyarakat yang dibuktikan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) ke KPU Lampung sebanyak 486.582 KTP. Sedangkan syarat minimal dukungan pasangan calon 383.460 KTP.
    ’’Besok (hari ini, Red) hasil verifikasi faktual akan kami plenokan. Seluruh KPU kabupaten/kota sudah menyerahkan hasil verifikasi dukungan ke kami,’’ kata Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono didampingi anggotanya, Handi Mulyaningsih, kepada Lampung NewsPaper (grup Radar Lampung) kemarin.
    Sayang saat ditanya rincian jumlah dukungan hasil verifikasi faktual, dosen Universitas Lampung tersebut belum bersedia membeberkannya. ’’Besok saja. Kan belum diplenokan,” kilahnya.
    Setelah KPU Lampung memplenokan hasil verifikasi faktual dukungan milik Amalsyah-Gunadi, lembaga penyelenggara pemilu ini akan menyampaikan hasil tersebut ke pasangan cagub-cawagub bersangkutan.
Rekomendasi Golkar Ditunda
pada Pilgub Lampung kembali ditunda. Rencananya, rapat digelar kemarin (20/6) di DPP PG, Jakarta.
    Namun karena ada kegiatan yang lebih penting, surat keputusan (SK) rekomendasi urung diterbitkan. ’’Rapat ditunda lagi karena ketua umum sibuk dengan kegiatan lain. Tanpa ketua umum, rapat tak bisa digelar,” kata Ketua Tim Pemenangan Pilkada Wilayah II Sumatera DPP Partai Golkar Indra Bambang Utoyo kepada wartawan koran ini.
    Menurutnya, para pengurus dan kader Partai Golkar baik di tingkat pusat maupun daerah dikumpulkan di Bali untuk acara pengukuhan dan koordinasi pemenangan pemilu yang berlangsung selama tiga hari ke depan. ’’Semuanya diundang pada acara itu, termasuk Pak Alzier dan Riswan Tony,” ujar Indra.
    Tak menutup kemungkinan juga, lanjutnya, rapat rekomendasi untuk calon gebernur Lampung dari Partai Golkar masuk dalam agenda kegiatan di Bali. Paling tidak, masalah rekomendasi itu akan disinggung sedikit pada pertemuan akbar Partai Golkar di Pulau Dewata.
    ’’Mungkin besok (hari ini, Red) dirapatkan masalah rekomendasi itu di Bali. Tetapi itu kan belum bisa dipastikan. Mudah-mudahan sudah ada keputusan sepulang dari Bali,” ujarnya. (gus/kyd/p3/c1/ary)     Rapat pimpinan DPP Partai Golkar untuk memutuskan rekomendasi calon yang akan diusung


Kamis, 20 Juni 2013

LAGI, BERLIAN RESMI MENDAPAT PERAHU PKB


TRIBUNLAMPUNG.co.id - PKB resmi mengeluarkan surat bernomor No. 13641/DPP-03/V/A.I/VI/2013 tentang rekomendasi Calon gubernur dari PKB untuk sekretaris provinsi Lampung, Berlian tihang.

"Pertimbangannya, seluruh mekanisme sudah dilalui. Ini sudah jadi keputusan, jadi tidak lagi bicara pertimbangan,
Sudah ada putusan," kata Ketua DPW PKB Lampung, Musa Zainuddin, saat konferensi pers di DPW PKB Lampung, Kamis (20/6/2013), sore.

Selanjutnya, kata dia, Jajaran pengurus dan simpatisan PKB diinstruksikan untuk mengemankan putusan DPP ini. (Tribunlampung.co.id/Beni Yulianto)

PPP REKOMENDASIKAN BERLIANG TIHANG SEBAGAI CAGUB

PDIP tes Tujuh Cagub




BANDARLAMPUNG – Satu per satu, Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang akhirnya bisa mengumpulkan tiket untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2 Oktober 2013. Sebelumnya, Berlian mengklaim mendapatkan dukungan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) serta Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).
    Bahkan, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) juga disebut-sebut turut mengusung Berlian. Nah kemarin (19/6), Berlian mendapatkan rekomendasi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia berhasil menyisihkan dua ketua partai di Lampung. Yakni Ketua Partai Golkar M. Alzier Dianis Thabranie dan Ketua Partai Demokrat M. Ridho Ficardo.
Bahkan, Ketua DPP PPP Suryadharma Ali (SDA) juga memberikan bonus kepada Berlian. Selain memberikan surat keputusan (SK) penetapan bakal calon gubernur bernomor 0952/kpts/dpp/vi/2013, SDA juga menjanjikan rekomendasi serupa dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Berlian.
’’Alhamdulillah. PKB juga melalui ketua wilayahnya (Ketua DPW PKB Lampung Musa Zainuddin). Saya juga lagi berusa kalau bisa dapat Partai Demokrat dan Partai Golkar. Selain itu, saya juga berharap Partai Hanura dan PAN kalau memang mau merekomendasi saya,” kata Berlian ketika dihubungi Radar Lampung melalui telepon genggamnya kemarin petang.
Jadi, sementara ini Berlian sudah mengantongi 13,76 persen suara parpol dari persyaratan pencalonan 15 persen. Jika PPP, PKB, PKPB, PKPI, dan PKNU bersatu, artinya Berlian cukup menggenapi 1,24 persen suara sah parpol hasil Pemilu 2009 di Lampung. Jika hanya ingin bermain aman, ia bisa menggandeng beberapa parpol gurem lainnya.
Terpisah, Ketua DPW PPP Lampung M.C. Iman Santoso menceritakan proses rekomendasi partainya kepada Berlian. Menurut Wiwik –sapaan Iman Santoso, Senin (17/6) malam, Berlian bertemu SDA didampingi Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa.
’’Kemudian hari Selasa (18/6) pagi, saya dipanggil ketua umum. Sebenarnya saya dipanggil hari Minggu (16/6), tetapi tidak jadi karena sepertinya beliau sibuk. Saat bertemu hari Selasa, saya diberi tahu kalau Berlian sudah bertemu ketua umum di rumahnya,” terang Wiwik.
Namun pada Selasa, SDA belum memberitahukan siapa yang direkomendasi karena masih berkomunikasi politik dengan pengurus pusat partai lain. Diakui Wiwik, SDA sudah memastikan akan berkoalisi dengan PKB. ’’Ketua umum sudah melakukan komunikasi dengan partai lain. Pkb kabarnya. Dia yakin perahu Berlian cukup untuk maju,” katanya.
Wiwik melanjutkan, baru pukul 06.00 WIB kemarin (19/6), SDA meneleponnya dan memberi tahu bahwa dpp ppp memutuskan untuk mengusung Berlian Tihang. Wiwik menerima SK tersebut pukul 17.00 WIB.
’’SK itu tertanggal 15 Juni. Jadi mungkin dpp membuat konsep tiga surat untuk masing-masing peserta. Karena memang agendanya rekomendasi pada tanggal 15 Juni,” ujarnya seraya mengatakan sudah berkomunikasi dengan Berlian terkait rekomendasi ini.
’’Saya belum ketemu. Tadi (kemarin) dia kan fit and proper test di DPP PDIP. Tadi saya telepon beliau, dia bilang terima kasih,” kata Wiwik.
    Terpisah, Musa Zainuddin belum bisa dikonfirmasi hingga tadi malam. Sedangkan Sekretaris DPW PKB Lampung Okta Rijaya tidak mau berkomentar soal rekomendasi untuk Berlian. ’’Bang Musa saja yang statement resmi sesuai mekanisme. Besok (hari ini) insya Allah ada konferensi pers,” kata Okta.
    Di bagian lain, tujuh calon gubernur Lampung yang memperebutkan perahu moncong putih menyambangi kantor DPP PDIP di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin (19/6).
    Mereka adalah Wagub Lampung Joko Umar Said, Sekprov Berlian Tihang, Wali Kota Bandarlampung Herman H.N., Bupati Lambar Mukhlis Basri, anggota DPR RI Ferdinand Sampoerna Jaya, Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Rido Ficardo, dan Heri Prambono.
    Kedatangan kali ini tak lain untuk memenuhi undangan DPP PDIP dalam rangka fit and proper test kandidat calon yang akan diusung PDIP pada Pilgub Lampung. Pengujian pun berlangsung tertutup, dimulai pukul 11.00 WIB, dan wartawan Radar Lampung tidak dipekenankan masuk untuk melihat langsung suasana tes tersebut. Wartawan koran ini hanya diperbolehkan menunggu di lobi gedung DPP.
    Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, tim penguji fit and proper test itu adalah Ketua DPP Bambang Wuryanto, Sidarto Danusubroto, I Made Urip, Ahmad Basara, Idam Samawi, Hamka Hag, Enriko Sutarduga, dan Ferdi Gunsal. Prosesnya, para kandidat calon gubernur lampung itu dites satu per satu di sebuah ruangan yang telah disediakan DPP.
    Sekitar pukul 12.00 WIB, Joko Umar Said keluar dari dalam gedung DPP. Dia mendapat kesempatan pertama untuk menjalani fit and proper test. Namun, dia itu tidak mau berkomentar ketika ditanya koran ini saat ditemui di area parkiran gedung DPP usai tes tersebut.
    Lalu pukul 13.00 giliran Berlian Tihang keluar dari gedung DPP. Pada intinya, dia mengutamakan untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Lampung  melalui perahu PDIP karena merasa satu hati nurani, mengingat partai merah tersebut identik dengan partai wong cilik.
    ’’Saya juga orang cilik dan akan berusaha semaksimal mungkin menyejahterakan masyarakat menengah ke bawah. Saya bukan mengejar harta, tetapi ingin menyejahterahkan masyarakat Lampung dan mengurangi pengangguran,” ujarnya.
    Dalam pemaparan visi-misinya juga, Berlian mengaku di hadapan tim penguji sebagai pengagum Soekarno alias Bung Karno yang merupakan proklamator bangsa Indonesia. ’’Saya juga sangat mengagumi Ibu Ketum Megawati karena beliau sedikit bicara, banyak bekerja,” ucapnya.
    Setengah jam kemudian, anggota Komisi VI DPR RI Ferdinand Sampoerna Jaya keluar dari dalam gedung DPP. Dalam pemaparanya, dia lebih kepada peningkatan ekonomi berbasis komunitas di Lampung, mengingat banyaknya usaha kecil di provinsi ini yang berpotensi memajukan perekonomian masyarakat.
    Ferdinand yang juga digadang-gadang mendapatkan rekomendasi dari Partai Hanura untuk maju di Pilgub Lampung menyatakan antara partainya dan PDIP memiliki kesamaan, yakni partai nasionalis. Karena itulah dia memilih untuk mendaftarkan diri ke PDIP.
    ’’Hanura memang harus berkoalisi dan yang sama-sama nasionalis adalah PDIP. Saya juga katakan bahwa saya mendaftarkan diri juga ke Demokrat dan PAN. Tetapi, saya cenderung ke PDIP,” bebernya.
    Ferdinad mengaku terkesan ketika ditanya tim penguji soal kesiapannya untuk dijadikan sebagai wakil gubernur dari PDIP. Mendapat pertanyaan itu, Ferdinand mengaku belum bisa memberikan jawaban tegas.
     ’’Bila ditempatkan di nomor dua, harus dipertimbangkan lagi. Bukannya saya tidak menyanggupi, karena saya kan harus minta izin pada Ketum (Wiranto). Bagaimanapun, saya harus laporan dahulu sama beliau,” jelasnya.
    Sekitar pukul 14.00, giliran Herman H.N. yang keluar dari dalam gedung. Saat fit and proper test, Herman H.N. mengaku ditanya soal visi-misi, bagaimana misalnya terpilih sebagai calon gubernur yang diusung PDIP, dan bagaimana untuk pemenangan. ’’Ya selaku kader, saya cerita apa adanya saja. Saya siap memenangkan PDIP di Pilgub Lampung dengan semaksimal mungkin,” ujarnya.
    Bahkan, Herman H.N. mengaku sudah menyiapkan koalisi partai untuk memenuhi jumlah kursi PDIP. Dia menyadari PDIP harus berkoalisi dengan partai lain untuk Pilgub Lanmpung. Sayangnya, dia tidak menyebut partai yang akan dijadikan koalisinya itu. ’’Sudah punya partai-partai yang disiapkan. Partai apa ? Ada lah. Itu  sudah masuk dalam rencana saya untuk mencari koalisi,” ujarnya.
    Untuk pemilihan wakil sendiri, Herman H.N. menyerahkan sepenuhnya kepada DPP. ’’Langkah berikutnya, saya akan turun ke bawah dan sosialisasi ke masyarakat. Tujuan saya mencalonkan diri sebagai gubernur Lampung kan untuk menerima keluhan masyarakat,” tandasnya.
    Satu jam berselang, giliran Rido Ficardo keluar. Menurutnya, kalau antara PDIP dan Golkar memungkinkan untuk berkoalisi, tidak ada salahnya dia mendaftarkan diri ke PDIP.
    ’’Kita mengharapkan selama ini rekan-rekan PDIP banyak menjabat di pemerintah dan kepala daerah agar dapat bekerja sama dengan Demokrat untuk kemajuan Lampung. Koalisi ini juga masih dalam proses. Kami mengharapkan banyak hal ke depannya yang bisa kita lakukan bersama bagi masyarakat Lampung,” kata dia.
    Selanjutnya  pukul 13.30, Mukhlis Basri yang keluar dari dalam gedung DPP. Menurutnya, fit and proper test itu merupakan suatu mekanisme yang harus dilaksanakan untuk mengetahui komitmen calon untuk Lampung dan partai.
Alzier-Riswan Tony Gagal
    Dua kader internal Partai Golkar (PG) yang berebut rekomendasi sebagai calon gubernur (cagub), M. Alzier Dianis Thabranie dan Riswan Tony Dalem Kiay, gagal memenuhi deadline Ketua Umum PG Aburizal Bakrie. Sampai batas waktu hari ini (20/6), Alzier dan Riswan belum dapat memberikan kepastian rekan koalisi kepada DPP PG.
    Apalagi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang didekati keduanya justru lepas. Partai berlambang Kakbah ini telah merekomendasikan Sekprov Lampung Berlian Tihang sebagai cagub kemarin (19/6). Alzier dan Riswan diketahui sebelumnya telah melobi Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.
    ’’Nah, PPP sudah ke Berlian Tihang. Tadinya Alzier mau ke sana. Riswan juga bilang mau ke Demokrat. Mereka belum bisa melaporkan koalisi. Mungkin kalau kedua ini nggak bisa, ketua umum (Aburizal Bakrie) bisa mengambil alternatif ketiga,” kata Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera II DPP PG Indra Bambang Utoyo semalam.
    Namun, Indra juga belum bisa memastikan apakah Aburizal akan mengambil kebijakan alternatif atau tidak. “Rapat besok (hari ini) belum tahu apakah akan keputusan atau tidak? Kami ikut arahan ketua umum saja karena mereka ini belum ada laporan, saya bingung,” urai ketua umum Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan ABRI (FKPPI) ini.
    Ketika ditanya peluang Herman HN yang mendapatkan rekomendasi karena meraih survei tertinggi 65 persen pada survei internal PG, Indra juga tak berani memastikan. “Mungkin-mungkin saja. Tapi saya nggak berani memastikan, itu wewenang ketua umum. Kan ketua umum juga banyak mendapatkan laporan,” kata dia.
Indra juga sekaligus membantah pemberitaan di sebuah media yang menyatakan Herman telah bertemu Aburizal di Wisma Bakrie Jakarta untuk membicarakan pilgub. “Saya sangat tidak yakin ada pertemuan itu. Karena semestinya ketua umum kasih tau saya sebagai korwil, biasanya dia kasih informasi,” terangnya.
Sementara, dari pihak Alzier, yakni Sekretaris DPD PG Lampung Ismet Roni juga belum bisa memastikan parpol koalisi untuk menutupi kekurangan persyaratan pencalonan dari partai beringin ini. “Saya belum bisa bicara banyak dengan media. Kami sudah siapin semua tapi ini belum diputuskan,” kata Ismet yang kemarin telah berada di Jakarta.
    Sementara, juru bicara tim pemenangan Riswan Tony, Ammar Ali Alamri juga belum bisa memastikan parpol yang akan dibawa ke DPP PG untuk berkoalisi. Ia juga menduga rapat hari ini juga kembali tidak mengeluarkan rekomendasi cagub.
“Saya dapat informasi dari DPP, rekomendasinya bisa mundur lagi. Mungkin ada pertimbangan masih menunggu calon dari Demokrat dan pdip, mau lihat lawannya. Biasanya rekomendasi bisa di hari terakhir bahkan di jam-jam terakhir pendaftaran,” kata Ammar.
Untuk rekan koalisi yang sedang digaet Riswan, ia mengatakan, juga belum ada yang fix. Ia mengakui sudah kecolongan PPP oleh Berlian Tihang. Menurut dia, Riswan juga melakukan lobi ke DPP PPP meskipun tidak mengikuti proses penjaringan di partai itu. Riswan juga melobi Partai Demokrat, pkpb, dan Partai Hanura. (red/kyd/p3/c1/ary)




PPP REKOMENDASIKAN BERLIAN TIHANG SEBAGAI CAGUB


Laporan Reporter Tribun Lampung Beni Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.co.id
-DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merekomendasikan Berlian Tihang sebagai bakal calon gubernur Lampung.

Rekomendasi tersebut berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 0952/KPTS /DPP/VI/2013 perihal SK penetapan calon gubernur provinsi Lampung masa bakti 2014-2019. SK ini keluar setelah ada komunikasi ketua umum PPP dengan beberapa parpol.

Ketua DPW PPP Lampung MC Imam Santoso membenarkan adanya SK cagub untuk Berlian Tihang ini.

"SK sudah fix untuk Berlian Tihang," katanya, Rabu (19/6/2013), malam melalui sambungan ponselnya.

Selasa, 18 Juni 2013

Voting Paripurna DPR Setujui Pengesahan APBNP 2013


VIVAnews – Rapat paripurna DPR untuk memutuskan pengesahan APBNP 2013, Senin malam 17 Juni 2013, akhirnya dilakukan lewat mekanisme voting setelah lobi antarfraksi berlangsung alot selama lima jam. Rapat sendiri telah berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga berakhir pukul 22.00 WIB. Total proses di DPR itu membutuhkan waktu 12 jam.

Voting hanya menyuguhkan dua opsi, yaitu menerima atau menolak pengesahan APBNP 2013. Tercatat anggota 5 fraksi menerima pengesahan APBNP 2013 sementara 4 fraksi lainnya menolak. APBNP 2013 ini menyoal alasan pemerintah hendak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Anggota DPR yang menolak pengesahan APBNP 2013 berasal dari Fraksi Hanura dengan 14 orang anggota, Fraksi Gerindra dengan 25 anggota, Fraksi PKS dengan 51 anggota, dan Fraksi PDIP dengan 91 orang. Dengan demikian, total ada 181 anggota DPR dari 4 fraksi yang memilih opsi tolak pengesahan APBNP 2013.

Sementara anggota DPR yang menerima pengesahan APBNP 2013 berasal dari Fraksi PKB dengan 23 orang anggota, Fraksi PPP dengan 34 anggota, Fraksi PAN dengan 40 anggota, Fraksi Golkar dengan 98 anggota, dan Fraksi Demokrat dengan 143 anggota. Jadi total ada 338 anggota DPR yang memilih menerima pengesahan APBNP 2013.

“Maka rapat paripurna ini meyetujui UU Nomor 19 tentang APBN Perubahan 2013 untuk disahkan menjadi Undang-Undang,” kata Marzuki yang kemudian mengetok palu pengesahan. (adi)

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...