Senin, 02 Januari 2017

Kado pahit di awal 2017, tarif listrik sampai pengurusan STNK naik




Merdeka.com - Tahun 2016 telah berlalu dan berganti ke 2017. Disadari atau tidak, sangat banyak capaian pemerintah Indonesia di 2016 yang tidak bisa dijelaskan satu per satu. Bahkan, poling  yang menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin terbaik di antara para pemimpin Asia-Australia pada tahun 2016.
Berdasarkan data Bloomberg tersebut, Jokowi satu-satunya pemimpin negara yang memiliki performa positif. Aspek yang dinilai Bloomberg, yaitu menaikkan kekuatan nilai tukar (2,41 persen), menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif (5,02 persen skala tahun ke tahun), dan memiliki tingkat penerimaan publik yang tinggi (69 persen).
Data tersebut juga menunjukkan prestasi Jokowi masih menonjol daripada lainnya. Seperti halnya Malaysia dan Filipina yang nilai tukarnya negatif sebesar 4,26 persen dan 5,29 persen.
Tak hanya itu, kinerja bursa saham Indonesia juga cemerlang di 2016 lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 5.296,711 atau menguat 15,32 persen. Pada penutupan perdagangan 2015, IHSG berada di level 4.593,008.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio mengatakan, pencapaian ini merupakan penutupan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Semua Indikator perdagangan, volume, dan nilai, frekuensi transaksi termasuk kapitalisasi pasar meningkat signifikan dan mencapai nilai tertinggi di sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.
"Angka ini merupakan pencapaian tertinggi ke-5 di pasar modal dunia, tertinggi kedua di bursa-bursa di Asia Pasifik. Di mana rata-rata volume transaksi harian meningkat signifikan lebih dari 30 persen dari tahun 2015 menjadi 7,8 miliar lembar pada tahun ini," kata Tito di kantornya, Jakarta, Jumat (30/12).
Meski demikian, di awal 2017 ini rakyat nampaknya akan kesulitan karena banyaknya kenaikan harga dan tarif. Mulai dari biaya pengurusan STNK, harga rumah, tarif listrik, hingga harga bahan pokok melonjak di awal tahun ini.

Membendung Paham Islam Import

Indonesia tengah dibanjiri arus globalisasi Islam yang memiliki pengaruh besar terhadap penentu ‘kebenaran’ teologis. Sikap dan pandangan tersebut dimunculkan dengan maraknya gerakan Islam impor di negeri ini. Dalam kadar lebih, gerakan dan ideologi yang dianut oleh gerakan Islam impor memiliki keterkaitan dengan ideologi dan gerakan Islam di belahan dunia.
Sebagai sebuah istilah, Islam impor memiliki makna sama dengan istilah transnasionalisme yang pertama kali muncul sekitar awal abad ke-20 sebagai terma untuk menggambarkan cara pemahaman baru tentang hubungan antar sosial keagamaan. Gerakan ini tumbuh karena meningkatnya interkonektifitas antarmanusia di seluruh permukaan bumi. Sangat tepat jika Thomas L Friedman (2004) menyebut arus globalisasi sebagai faktor utama pendukung gerakan transnasionalisme, dimana sistem dunia pada abad ini menitikberatkan pada integrasi dunia yang tidak mengenal sekat sama sekali.

Islam impor merupakan sebuah gerakan Islam yang bergerak di lintas dunia, prinsip pemahaman terhadap ajaran Islam tidak terbatas pada lokalitas negara, etnis, maupun suku bangsa tertentu. Jauh dari itu, dalam bentuk gerakan, Islam impor menegasikan batas-batas ruang dan negara dengan mengakomodir seluruh umat muslim dunia di bawah satu komando Islam berlabel ideologi dan teologis. Dengan lain kata, gerakan Islam impor merupakan pola Islam yang mondial yang hendak membenamkan cita-cita Islam di pelbagai dunia.

Nostradamus: China Makin Kuat, AS Makin Lemah, dan Terorisme Jadi Ancaman Terbesar


 Ramalan Michel de Nostradamus, filsuf Perancis yang hidup pada Abad XVI, telah membuat para ahli terkesima karena tingkat akurasinya yang tepat.

Menurut para pengikutnya, beberapa ramalan Nostradamus yang dijuluki sebagai “nabi” abad ke-16 itu tentang peristiwa-peristiwa besar telah terjadi.
Beberapa peristiwa di antaranya adalah  kemunculan tokoh Adofl Hitler, serangan teror 11 September 2001 atau dikenal dengan sebutan nine eleven, dan kemenangan tokoh kontroversial menjadi presiden terpilih AS, Donald Trump.
Lantas bagaimana ramalan Nostradamus tentang tahun 2017 ini?  Daily Express dalam laporannya pada Minggu (1/1/2017) melaporkan tentang ramalan Nostradamus tersebut.
Setelah setahun penuh kejutan dan gangguan politik, para pengikut atau orang-orang yang percaya pada ramalan Nostradamus coba memeriksa lagi tulisan-tulisannya tentang bagaimana ia memprediksi tahun baru 2017 ini.

ASSALAMU'ALAIKUM WR WB



Blg ini akan saya rubah haluannya, Lebih banyak akan berisikan kumpulan kumpulan tulisamn, yang saya ambil dari berbagai sumber, jadi blog ini akan lebih mirip dengan sebuah kliping. semoga bermanfaat

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...