Selasa, 31 Januari 2017

Mempolisikan Ulama Bisa Jadi Trend

Ada gejala ulama  akan menjadi sasaran dalam programbesar melumpuhkan Islam dari dunia politik Nasional. Upaya pelemahan ulama yang memang diupayakan sejak Pemerintahan Orde Lama ini nampaknya akan berlangsung terus, bahkan akhir akhir ini gejala itu menunjukkan adanya trend meningkat, namapaknya memang ada pihak pihak yang memang sengaja mencari cari keslahan berbagai ulama dimanapun, yang mungkin pada suatu saat dapat dimanfaatkan atau diberikan keoada pihak pihak yang memang membutuhkan. Mungkin tren pilitik, namun tak salahnya para ulama akan lebih berhati hati, dalam segala hal, karena nampaknya ada pemikiran bahwa ulama itu adalah menjadi pihak yang harus dilumpuhkan sebelum melumpuhkan yang lain dalam hal berpolitik.

Anjuran kita mulai sekarang berhati hatilah dengan nomor HP, jangan sampai terlalu banyak yang tahu, sehingga siapapun dapat menghubungi nomor itu, bila perlu tidak memiliki no Hp kecuali untuk kepentingan kel;uarga. Dalam kemajuan dunia IT dan alat komunikasi yang satu ini bukan tidak mungkin ada pihak poihak yang mampu mengakses sejmlah alat  sehingga dapat mengetahui aktivitas HP seluler milik ulama.

Hati hati dalam berfoto, jangan gampang bersedia foto bersama orang orang yang tak dikenal secara dekat dan pribadi, bisa saja suatu saat foto itu diedit dan dimanfaatkan untuk kentingan tertentu, Kenajuan teknologi informasi ini dapat merekayasa dan mengedit foto dengan hasil tak jauh berbeda dengan aslinya.

Jangan gampang menerima jabatan Pemerintahan dan semacamnya, bisa jadi ada pejabat yang hilaf dalam menggunakan dana sehingga bisa saja tersangkut sangkut dalam pertanggungjawaban penggunaan dana tersebut, dan bisa jadi pula yang sejati tidak ada sangkut paut tetpi bisa saja  dikait kait kan.

Jangan gampang menerima dana bantuan APBN ataupun APBD, kalaupum diterima maka lengkapilah administrasinya, lalu simpan sebagai file yang penting, jangan sampai nanti pada suatu saat kita dianggap telah menghabiskan dana APBn APBD secara tak bertanggung jawab.

Semua kekayaan pribadi, pondok pesantren, madrasah atau sekolah, yayasan dan apapun namanya yang masih terkait dengan kewgiatan sebagaio ulama, maka upayakanlah surat surat selengkap dan sejelas mungkin, Bisa saja nanti pada suatu saat kita akan bersengketa dengan orang orang yang bisa jadi memang mencarai cari perkara, sehingga kepemilikan dan kekayaan itu milik kita atau lembaga untuk kepentingan agama, beralih menjadi milik pribadi.

Tentu banyak lagi yang lain yang membutuhkan kehati hatian kita, karena nampaknya ulama sudah mulai akan dijadikan sasaran antara untuk mencapai kepentingan kekuasaan. Tidak salahnya kita lebih berhati hati.

Kubu Ahok protes saksi tak tulis mantan Wantimpres SBY di profil


Kubu Ahok protes saksi tak tulis mantan Wantimpres SBY di profil



Sidang Ahok. ©Pool/Seto Wardhana
Tim penasihat hukum Basuki Tjahaja Purnama menduga, MUI keluarkan sikap keagamaan karena intervensi dari pihak lain. Sebab dalam profil Ketua MUI Ma'aruf Amin tak mencantumkan sebagai bekas Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal ini bermula saat salah seorang pengacara Ahok yang tiba-tiba mempertanyakan profil Amin, yang tidak tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Banyak sekali profil saksi di sini, tapi kenapa Wantimpres tidak dicantumkan, apakah saksi Wantimpres?" tanya pengacara Ahok.

"Iya saya Wantimpres," jawab Amin.

"Kapan saksi menjadi Wantimpres, di masa SBY?" tanya pengacara Ahok lagi.
Sidang Ahok Pool/Isra Triansyah


Ma'ruf mendengar pertanyaan tersebut, dengan tegas mengakui bahwa dirinya menjadi Wantimpres saat pemerintahan SBY. Namun, pengacara Ahok masih mempertanyakan alasan tidak dicantumkan profil tersebut. Padahal, Ma'ruf sudah mengakuinya.

"Lupa (cantumkan)," singkatnya.

Kemudian ketua hakim Dwiarso Budi Santiarto, mencoba menyudai pertanyaan tersebut. "Ya sudah saksi kan sudah mengaku, ya cantumkan saja," ujar hakim diiringi gelak tawa hadirin.
Sumber : Merdeka Com

Soal telepon SBY, Ahok ancam bakal polisikan Ma'ruf Amin


Soal telepon SBY, Ahok ancam bakal polisikan Ma'ruf Amin


Terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok langsung menyatakan keberatan atas apa yang telah disampaikan oleh Ketua MUI Ma'ruf Amin. Salah satunya, Ahok merasa keberatan atas kesaksian Ma'ruf terkait menerima telepon dari Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.

"Saya juga keberatan saksi membantah tanggal 7 Oktober 2016 bertemu pasangan calon nomor urut satu, jelas-jelas saudara saksi menutupi riwayat pernah menjadi Wantimpres Susilo Bambang Yudoyono," ujar Ahok usai mendengarkan kesaksian Ma'ruf di Gedung Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (31/1).

Menurut Ahok, Ma'ruf bertemu dengan pasangan calon nomor urut satu, Agus-Sylvi di Kantor PBNU pada tanggal 7 Oktober 2016. Namun, sebelum pertemuan itu, Ahok menduga Ma'ruf sempat menerima telepon dari SBY pada tanggal 6 Oktober 2017.

"Jadi jelas tanggal 7 Oktober saudara saksi, saya berterimakasih ngotot bahwa saudara saksi tidak berbohong, tapi kalau berbohong kami akan proses secara hukum saudara saksi, untuk membuktikan bahwa kami memiliki bukti," tegas Ahok.

Dengan demikian, Ahok menegaskan, kalau Ma'ruf sudah tak pantas menjadi saksi karena sudah tidak objektif.

"Percayalah, kalau Anda menzolimi saya, bukan hanya berurusan dengan saya, tapi saudara berurusan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dan saya akan buktikan mereka akan dipermalukan di kemudian hari," pungkas Ahok.

Sumber : Merdeka Com

Demi Menghancurkan Kekuatan Umat Islam, Polda Jabar Tetapkan Habib Rizieq Sebagai Tersangka




Polda Jawa Barat menaikkan status Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjadi tersangka terkait kasus dugaan penistaan lambang negara ‎dan pencemaran nama baik.

Penetapan tersangka kepada HRS dilakukan setelah polisi melakukan gelar perkara di Mapolda Jabar.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, ‎setelah gelar perkara ketiga selama tujuh jam dengan meminta keterangan para saksi dan saksi ahli, penyidik telah menetapkan Rizieq sebagai tersangka.

"‎Sesuai hasil keputusan gelar perkara semua terpenuhi juga unsur yang kita ramu di pasal 154 A di KUH Pidana dan 320 tentang penistaan lambang negara dan nama baik. Hasil gelar perkara semuanya sudah masuk unsur terpenuhi, alat bukti juga, maka Rizieq Shihab dinaikkan jadi tersangka", kata Yusri di Markas Polda Jawa Barat, Senin (30/1), dikutip Liputan6.

‎Menurut Yusri, keterangan para saksi menyatakan HRS telah melakukan menistakan lambang negara.

‎"Dari keterangan saksi yang ada, sudah termasuk penistaan lambang negara. Harus ada saksi ahli bahasa sejarah filsafat dan pidana yang untuk menguatkan unsur yang masuk penistaan lambang negara, kita harus cari lambang negara ini apa, yang dinistakan Pancasila", tuturnya.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Polda Jabar akan segera memanggil Habib Rizieq Shihab dengan status sebagai tersangka.

"Secepat mungkin pemanggilan. Minta waktu seminggu ini untuk kita hadirkan dengan status tersangka", ucap Yusri. (Liputan6) 

Sumber : Muslimina Blog.

Senin, 30 Januari 2017



Heboh Minum Bekas Air Cuci Kaki Megawati Jadi Obrolan Ramai Dunia Maya


Dunia maya sedang heboh mengobrolkan fenomena minum air bekas cuci kaki Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum partai banteng, PDI perjuangan.
Rata-rata tidak habis pikir, mengapa masih saja ada orang yang percaya dengan khasiat berkah meminum air bekas cuci kaki seseorang yang dianggap tokoh?
Dalam foto tampak kader partai banteng bernama Cecep Ondon Iskandar (68), meminum air bekas membasuh kaki Megawati.
Pria kelahiran Tomo, Kabupaten Sumedang itu, sebagaimana dikutip sebuah situs berita, mengatakan tidak jijik melakukan hal itu.
Cecep justru bertekad, sebelum meninggal, dirinya ingin membasuh kaki Megawati, lalu air bekas basuhan kaki itu diminum dan dibasuhkan ke wajahnya.
Kini, impian itu kesampaian dan Cecep sangat lega!
Tapi aksi Cecep mengundang heboh obrolan di dunia maya. Di kaskus, aksinya menjadi trending topic obrolan banyak orang.
Di Twitter tak kalah panas. "Hueeekkkk,' tulis pemilik akun Twiter @Imaseva, meluapkan rasa jijiknya.
"Masih ada orang seperti ini ya.. tidak naik pikir saya...hahahahahaha," tulis akun @rezaphotograph.
"Mendadak gak selera makan," tulis akun @farmillah.
Pantauan Tribunnews.com, obrolan seru soal itu juga menyebar di Facebook.
Berbagai tautan gambar dan berita soal fenomena minum air bekas cuci kaki Megawati juga jadi obrolan di situs pertemanan itu.
"Wow loyalitas mutlak, ada yang salah," tulis seorang facebooker bernama Muhamad Hidayat.
Ada juga banyak berkomentar kasar dan menghujat yang tidak pantas dipaparkan secara detil dalam tulisan ini.

Sumber : Harian Tribun

Minggu, 29 Januari 2017

Tim Ahok Mengkritisi Kepenganutan Kepada Agama Islam



Luar biasa juru bicara Tim Ahok ini sangat lancar berbicara tentang Hoax yang pasa salah satu alenianya dikaitkan dengan kepenganutan Agama Islam di kalangan masyarakat. Yang antara lain dikatakan bahwa  bangsa yang memang terbilang sebagai devisit literasi ini diperparah dengan pembelajaran agama yang bersifat dogmatis. Sehingga ummat Islam terbilang kurang kritis dalam kepenganutannya. Sayangnya sebagai Tim Sukses kandidat Gubenur dan Wakil, nampaknya dalam uraian lebih lanjut yang dimaksud dengan kritis di sini nampaknya adalah tidak kritis dalam mempercayai informasi keagamaan yang merugikan Ahok Jarot. Sehingga nampaknya kita tyak terlalu berharap banyak terhadap ketajaman pemikiran jubir yang nampak kehilangan objektivitas ini.

Namun demikian saya cukup terhibur atas penampilan seseorang yang mengaku aktivis di suatu organisasi Islam dan profesi yang digelutinya adalah sebagai peneliti. Saya berharap yang bersangkutan mendatang akan mengembangkan aktivitasnya bukan sekedar dalam rangka Pilkada yang cukup terlaknat diberbagai sisi pelaksanaannya, dan mendatangkan kemudhoratan yang semakin membesar. Pada masa mendatang saya berharap yang bersangkutan lebih memikirkan nasib bangsa ini, serta nasib keimanan ummat yang memang membutuhkan struktur pemahaman dan kepenganutan yang lebih baik lagi.

Untuk sementara ini saya menilai pemahaman yang bersangkutan terhadap agama belum baik, namun memiliki popensi untuk dapat diperbaiki sejauh  yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk melepas atau setidaknya mentralkan tujuan tujuan jangka pendek. Untuk diketahui perkembangan Islam di Indonesia sementara ini cukup baik dan memiliki prospek yang lebih baik. Study Islam yang dilakukan oleh ummat  sudah berlangsung sejak lama bahwa mereka belajar dari dua suber, sebagain ada yang mendalami study Islam ke Timur tengah dan sebagian lagi ada yang study islam di Eropa dan Amerika, bahkan ada yang ke Australia serta di berbagai tempat lainnya, dan akan tergantung spesialisasui apa dan mendapar sponsor pembiaan dari mana. Jadi tak objektif manakala hanya melihat perkembangan ummat yang terbilang awam.

Dengan berkembangnya IAIN (Institut Agama Islam Negeri) menjadi UIN (Universitas Islam negeri)  di bangyak IAIN dan sepertinya masih akan bertambah lagi, maka memungkinkan tempat study Islam di Indonesia ini akan berkembang. Kita berharap pengalaman Study Islam di Timur tengah dan Study Islam di Erpa dan Amerika serta di belahan Benua lainnya, ini akan menyatu dengan sempurna di Indonesia dengan IAIN yang sebagain besar telah berubah menjadi UIN sebagai medianya.

Memang membutuhkan tangan dingin yang mampu mengelola kampus kampus itu  yang secara kondusif memberikan pencerahan kepada bangsa yang yang mulai bergolak ini. Dengan terbentuknya Universitas yang dahulu Institut ini dapat dipastikan akan menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa bagi ummat Islam Indonesia. Dengan dukungan biaya yang adil dan memadai, nanti umat Islam akan mengalami perkembangan baik politik, ekonomi, hukum dan peradaban yang luar biasa.

Kita berharap disertasi yang mereka susun adalah mengenai perkembangan ummat Islam di berbagai daerah dan di berbagai aspek kehidupan untuk kita kembangkan di Indonesia. Nanti juga kita berharap UIN ini akan memiliki biaya penelitian yang memadai untuk melaksanakan study Islam di berbagai objek sample dan diberbagai aspek kehidupan itu, sehinga penelitian bukan hanya dilakukan untuk penyusunan skripsi, thesis, disertasi dan seterusnya semata mata, tetapi pelaksanaan penelitian adalah dalam rangka pengembangan, toh kita dapat melaksanakan kerjasama dengan banyak lembanga yang sesungguhnya juga berkepantingan dengan hasil penelitian yang dapat kita laksanakan.

Masih banyak aspek yang belum ditulis oleh ulama terdahulu, maka kita berharap agar ulama sekarang juga mendapatkan fasilitas dan dukungan untuk menulis. Yang nantinya tulisan tulisan itu di diseminasikan untuk kesempurnaan tulisan tulisan, Diharapkan akan ada pihak pihak yang berupaya mencarikan peluang untuk memfasilitasi penulisan bagi mereka yang memiliki potensai untyuk menulis, memiliki kemampuan membaca buku buku asli.

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...