Sabtu, 18 Mei 2013

Ijtihad Politik Yang Terganjal

Gunjingan yang menerpa PKS akibat keterlibatan Presidennya dalam upaya penyuapan untuk kebijakan import daging sapi bagi saya pribadi sangat menyesakkan dada. Karena sesungguhnya kehadiran PKS akhir ini  adalah  merupakan upaya ijtihad politik sekelompok komunitas Islam dalam upaya mencari format politik Islam yang ideal untuk bangsa Indonsia. Perubahan yang dilakukan oleh PKS sangat berani dan cukup diametral. Partai yang dibesarkan dari kelompok diskusi dan pengajian ini sempat berkembang di kampus kampus dan komunitas anak muda. Dahulu PKS sangat berupaya menerapkan nilai nilai Islam dalam berpolitik, yang kelak PKS menyatakan diri sebagai partai terbuka sebagai hasil ijtihadnya, yang ingin memperaktekkan cara hidup berdampingan dengan non muslim, sebagai resiko dari Indonesai yang majemuk ini.
 Kecewa?. Memang banyak pihak yang kecewa dengan perubahan arah perjuangan PKS, tetapi itu merupakan resiko dari upaya pembesaran PKS untuk menempati kelompok atas. Tetapi dalam waktui bersamaan dengan adanya kasus ini upaya untuk membangun citra politik Islam sepertinya akan terhenti sejenak. Untuk kembali merenungi perjalanan ijtihad politik yang dilakukan oleh PKS.
kalaupun PKS, PAN dan PKB dengan ijtihad politiknya lalu menjadi partai terbuka, tentu saja ini belum bisa dianggap final, masih akan diuji, nanti sejarah yang akan menyeleksinya. Kausus belum dapat dikatakan ijtihad Politik PKS. menemui kegagalan, karena kasus ini tidak merupakan bagian dari ijtihad itu, melainkan kelalaian yang bersifat individual. Tetapi karena melibatkan petinggi partai, maka tak pelak partai akan terbawa bawa, apalagi media secara kejam mencari cari relevansinya.
Akan lebih baik manakala kita harus bersabar untuk memberikan kesempatan para politisi Islam guna melanjutkan ijtihadnya dalam menentukan arah kemana ummat ini akan di bawa. Hanya saja tentu yang kita harapkan adalah kemampuan para politisi muslim agar mampu memperagakan cara berpolitik yang Islami, baik menggunakan atau menanggalkan ember embel Islam dalam berpolitik.
terlebih mereka yang membawa nama besar, dengan segudang prestasi dalam berpolitik hendaknya akan lebih hati hati dalam menerapkan hasil ijtihad politik, sehingga sejarah tidak akan terkecoh dalam menilai apakah ijtihad yang diterapkan gagal atau memang tidak sepenuhnya dilaksanakan.

KPK Putar Percakapan Anak Pengurus PKS dengan A Fathanah.


KPK Periksa Ketua Majelis Syuro PKS


Rabu, 15 Mei 2013

ILC. Uang Daging Kemana Saja


IJTIHAD POLITIK GUS DUR

Judul Buku : IJTIHAD POLITIK GUS DUR ; Analisis Wacana Kritis
Penulis : Dr. Munawar Ahmad
ISBN : 979-25-5323-1
ISBN 13 : 978-979-25-5323-9
Halaman : xviii + 464 hlm
Kertas / Ukuran : HVS / 14,5 x 21 cm
Cetakan : I, November 2010
Katagori : Sosial Humaniora
Penerbit : LKiS Yogyakarta
IBARAT teks, Gus Dur adalah tokoh “yang tak pernah selesai”. Ia tetap menjadi misteri bagi siapa pun, termasuk bagi analis politik yang berusaha “menaklukkannya” ke dalam skema analisis politik tertentu dan ke dalam ideologi tertentu, baik ideologi agama maupun ideologi politik.
BUKU ini adalah salah satu dari ragam pembacaan atas teks Gus Dur tersebut. Namun, berbeda dengan pembacaan-pembacaan lainnya, penulis buku ini dengan menggunakan metode Critical Discourse Analysis (CDA) tidak hanya mengurai pemikiran politik Gus Dur, tetapi juga mampu memetakan peristiwa politik di baliknya, mampu menjelaskan perkembangan pemikiran, bahkan power abuse di balik produksi wacana politik Gus Dur. Sebuah pembacaan dengan penggunaan metodologi yang ketat dan dapat dipertanggunjawabkan secara ilmiah-akademis.

PKS versus PKS


Debat Fachry Hamzah vs Johan Budy


KPK Sita Mobil LHI di kawal Brimob


Wanita Di Sekitar Ahmad Fathanah

Pengakuan Istri Ahmad Fathanah



MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...