Minggu, 16 April 2017

NALURI KEMANUSIAAN AHOK JAROT TERSENTUH



Sebagaimana layaknya Pilkada di berbagai Provinsi lainnya maka Pilkada DKI pun demikian adanya, bagi Paslon yang memang memiliki persiapan dana eksrta maka momen Pilkada adalah momen yang penting untuk menyalurkan rasa kemanusiaan. Itu yang dialami oleh Ahok - Jarot sebagai calon petahana Pilkada DKI yang insya Alaah akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Tetapi tentunya hasil dari Paslon ini rajin belusukan, baru diketahui betapa banyaknya rakyat yang hidup menderita. Rasanya tak tertahankan lagi untuk menunggu usai Pilkada, ingin sekarang sekarang juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat, untuk sedikit meringankan beban keseharian mereka sebagai rakyat miskin.














Memang bila mengikuti aturan yang ada yang telah ditetapkan dan harus dilaksanakan adalah terkategori larangan, tetapi kenyataannya masyarakat menerima dan memang merasakan kemanfaatan dari aktiitas bagi bagi semabko. Tampak di wajah masyarakat yang tergambar sumringah menandakan bahwa momen ini sangat di tunggu, itu yang membuat naluri kemanusiaan Ahok Jarot serasa tak tertahkan untuk menunggu pembagian sembako seusai Pilkada.

Prinsip mulia Ahok Jarot, bahwa bagi bagi sembako itu adalah pekerjaan mulia, anda harus yakin itu, bila tidak percaya maka cobalah lakukan pembagian sebako disembarang waktu saja, di luar masa Pilkada, coba perhatikan respon masyarakat, pasti mereka akan menunjukkan kepuasan, apalagi memang agamapun mengajarkan bahwa dari penghasilan yang didapatkan oleh seseorang maka ada 12,% itu harus dibagi bagikan. Maka seyogyanya masalah pembagian sembako ini, sekalipun dilakukan pada masa minggu tenang itui tak perlu dipersoalkan. Bagi pasangan Ahok Jarot, kalah Pilkada tidak masalah, yang penting niat untuk berbuat baik kepada masyarakat tersekenggarakan.

Kita bisa memahami bila seusai aktivitas kampanye sebagai Paslon Pilkada DKI yang banyak melakukan blusukan blusukan, terkaget kaget menyaksikan betapa banyaknya rakyat yang sedang menderita. Itulah banrangkali mengapa naluri kemanusiaan paslon Ahok Jarot terasa tak sabar ingin membagikan sembako, untuk menghindari kesalahpahaman dengan pihak Bawaslu maka konon Kepolisianpun mengawal gerakan kemanusiaan ini, tidak ada maksud Ahok Jarot melanggar aturan yang ada, tetapi memang masyarakat sangat membutuhkan bantuan itu.

Mungkin sudah menjadi darah daging Ahok Jarot yang tidak pernah tega melihat rakyat menderita, Apakah ini benar benar demikian adanya, atau tak lebih dari kamapanye murahan yang sangat tidak mendidik masyarakat, perlu waktu. Harus kita lihat apakah selesai Pilkada nanti kegiatan mulia ini masih diteruskan atau justeru terhenti. Manakala berhenti, maka berarti takubahnya pasangan Ahok Jarot ini tak lebih dari penipu, yang sejatinya adalah sampah masyarakat juga.

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...