Minggu, 20 Januari 2013

Jurus " Pasif " Parpol.

FACHRUDDIN

Seorang sahabat mentransfer SMS yang masuk ke HP nya ke no HP Saya yang isinya seperti ini : Saya yakin dalam pemilu 2013 suara PPP akan terdongkrak asalkan PPP dapat menempatkan seorang Caleg yang memiliki peluang utuk menangguk suara banyak dan terpilih di semua Dapil, dan kalau ini berhasil maka suara PPP otomatis akan terdongkrak. Cukup sekali saya membaca SMS dan saya hafhum akan isi dan maksudnya. Sayang ibarat silat maka jurus ini sejatinya adalah jurus akhir setelah sekian banyak jurus dilakukan. Artinya banyak hal yang semestinya telah dilakukan lebih dahulu sebelum jurus akhir dipungkaskan.

Semu Parpol peserta Pemilu sudah pasti berfikir seperti itu, semua Parpol berharap mereka mampu menempatkan para caleg yang potensil yang memang dikenal sebagai seorang tokoh, pimpinan organisasi, pimpinan adat dan atau tokoh agama, ilmuan dan lain lain, yang memiliki kemampuan berkomunikasi dan memiliki kekuatan finansial sehingga mereka memiliki kemampuan untuk bermanufer dalam sosialisasi memperkenalkan dirinya kepada masyarakat, semua angkos politik dan bahkan lebih dari itu mampu dibayarnya sendiri. Tipe caleg tersebut diatas kita sebut sebagai tipe 1 (satu). Ada juga caleg yang potensiil, seperti digambarkan pada tipe 1 (satu) tetapi tidak memiliki kekuatan finansial, sehingga Parp[ol harus membiayainya, ini kita sebut sebagai Caleg tipe 2 (dua). Ada pula Caleg yang tidak memiliki kemampuan seperti yang digambarkan dalam tipe 1, tetapi Ia memiliki kemampuan kemampuan finansial dan Ia dapat berbuat dengan uangnya itu, ini kita sebuat dengan Caleg Tipe 3 (tiga). Ada juga caleg yang tidak memiliki keahlian apapun dan tidak memiliki kekuatan finansial, Ia hanya memiliki kesetiaan kepada Partai dan mengikuti perkembangan partai secara lengkap, ini disebut Caleg tipe 4 (empat). Tipe keempat ini biasanya banyak jasanya kepada Partai tetapi memiliki kelemahan dalam daya dukung, mereka pantas bekerja pada bidang administrasi dan kesekretariatan.

Kalau hanya mengutak atik keempat tipe tersebut lalu yang lain dijadikan penyeimbang yang lainnya lagi itu nama hanya jurus pasif. paling fatal menyerahkan sepenuhnya hasil perolehan kepada bagaimana cara caleg berimprofisasi. Sesungguhnya sebelum itu semua Partai harus berbuat sesuatu, sehingga para calon pada hakikatnya telah mencapai tipe 1, yaitu kuadran yang paling menguntungkan, atau kalaupun meleset yang bersangkutan telah mencapai tipe lainnya, tetapi masih memberikan harapan Ada langkah langkah memang yang harus dilakukan sehingga semua caleg bertipe yang menguntungkan dan tidak menjadi beban Partai. Jurus jurus seperti itu disebut jurus masif.

Kalau jurus pasif yang akan dijadikan andalan bagi partai, maka partai harus pandai pandai menyeimbangkan dalam pengelompokan para calon, sehingga mesin politik partai dapat berjalan, karena pada kenyataannya semua tipe memiliki peran kuat, yang dapat memberikan dorongan kepada tipe terkuat untuk terpilih.

Kelemahan partai partai yang ada selama adalah seolah semua langkah langkah strategis hanya dilakukan di musim musim kampanye. Tetapi saya pribadi akan optimis saja, bahwa kapanpun dan di manapun kita berbuat untuk partai, akan ada manfaatnya, kalaupun tidak dirasakan sekarang, nanti pada suatu saat akan dirasakan manfaatnya. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...