Kamis, 07 Februari 2013

Imperium ’’Cueki’’ Panggilan Dewan


Dugaan Calo Perizinan, BK Klarifikasi Benson Wertha

BANDARLAMPUNG – Kewibawaan DPRD Bandarlampung dipertaruhkan. Manajemen tempat hiburan Imperium mangkir hearing yang digelar komisi A kemarin. Pihak Imperium bahkan tak merasa perlu memberi alasan resmi ke dewan.

Hearing tersebut digelar untuk mengklarifikasi tak adanya kepemilikan surat izin usaha penjualan minuman beralkohol (SIUP MB) Imperium. Sejumlah instansi terkait seperti Dinas Pariwisata, Dinas Koperindag, Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP), serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tampak hadir dan mengikuti rapat dengar pendapat itu.

Ketua Komisi A DPRD Bandarlampung Wiyadi mengaku tak tahu alasan dari manajemen Imperium sehingga mangkir dari hearing. Padahal, lanjutnya, surat pemanggilan kepada manajemen tempat hiburan itu telah dilayangkan.

’’Walaupun mereka (pemilik maupun manajemen Imperium, Red) nggak datang, kami tetap melakukan hearing,” ungkap Wiyadi kemarin.

Dalam hearing tersebut, sambung dia, disepakati pemilik Imperium harus menyelesaikan dan mempunyai SIUP MB yang menjadi dasar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2008 tentang Perizinan. ’’Perda ini harus dipatuhi. Tidak hanya dari pemilik tempat usaha, satker terkait juga harus mematuhinya dan bertindak tegas terhadap usaha tempat karaoke,” tukasnya.

Terpisah, pemilik Imperium Cik Eli justru mengaku tidak mengetahui adanya panggilan yang dilakukan komisi A. Dia menyatakan, pihaknya tak menerima surat panggilan yang telah dilayangkan komisi A. ’’Kami nggak tahu kalau ada hearing. Surat pemanggilannya saja kami tidak menerima. Kalau ada surat panggilan dari anggota dewan, saya pasti datang. Saya tak datang karena tidak menerima surat panggilan,” elak Cik Eli.

Terkait adanya dugaan anggota dewan yang terlibat untuk memuluskan perizinan Imperium, Badan Kehormatan (BK) DPRD Bandarlampung siap melakukan klarifikasi. Ketua BK Ratna Hapsari Barusman menyatakan, klarifikasi akan dilakukan terhadap Wakil Ketua Komisi A Benson Wertha.

’’Besok (hari ini, Red), kami meminta keterangan sama dia (Benson Wertha) apa yang sebenarnya terjadi. Kami kan tidak tahu apa alasan dia. Saya tak bisa mengatakan apakah dia melanggar tata tertib (tatib) sebagai anggota dewan atau tidak sebelum meminta keterangan secara resmi sama dia. Besok (hari ini) diketahui apakah dia melanggar tatib atau tidak,” jelasnya.

Diketahui, Benson Wertha rela berlelah-lelah mengurusi perizinan untuk tempat hiburan Imperium. Campur tangan Benson sebelumnya telah dibenarkan pemilik Karaoke Imperium Cik Eli.

Dia mengatakan, Benson dimintakan tolong untuk membuat surat izin penjualan miras. Cik Eli mengatakan, perizinan yang diurus Benson tak hanya soal Imperium. Tetapi juga perizinan tempat hiburan lain seperti Karaoke Star City.

’’Saya sudah urus izin sama Benson. Mulai perizinan Karaoeke Star City (SC) sampai Imperium ini saya minta Benson yang urus,” kata dia beberapa waktu lalu.

Cik Eli berdalih dirinya memercayakan pengurusan izin ke Benson lantaran telah menganggap legislator asal Partai Golkar itu sebagai anaknya sendiri.

Benson pun tak menampik saat dikonfirmasi mengenai keterlibatannya dalam pengurusan izin Imperium. Hanya, ia mengatakan apa yang dilakukannya sebatas untuk menolong. Sama seperti Cik Eli, Benson mengaku mau ikut mengurus izin lantaran telah menganggap Cik Eli sebagai ibu sendiri.

’’Dia (pemilik Imperium, Red) sudah saya anggap ibu sendiri. Karena dia menelepon saya minta tolong, ya saya tolongin untuk memberi tahu prosedurnya,’’ kata Benson. Hanya, menurut dia, jenis kepengurusan yang dilakukannya sebatas memberitahukan prosedur yang benar kepada Cik Eli. ’’Yang jalan ya mereka sendiri,” elak Benson. (yud/p3/c1/wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...