Senin, 15 Oktober 2012

Hindarilah Berpikir Sungsang.

Hasil survey Elektabilitas Partai Politik Islam yang semakin berkecendrungan menurun bagi kader PPP hendaknya mendapatkan respon positif, sehingga kita memiliki kesamaan pandang dan bersegera mengantisipasi dengan berbagai program nyata. Saya kurang sependapat dengan sikap sikap beberapa politisi DPP PPP yang berkesempatan datang ke Lampung yang menunjukkan sikap apologetik, dan berbalik membanggakan keberhasilannya ketika masih aktif di DPW. Sungguh ini merupakan jawaban yang tidak solutif, seyogyanya kita lebih berpikir prospektif ketimbang membanggakan masa lalu. Membanggakan keberhasilan masa lalu dan didaerah pula, sungguh akan membuat kita berpikir sungsang.. 

Dengan berat hati hasil survey dengan hasil yang  fluktuatif terhadap parpol Islam itu harus kita terima sebagai cerminan akan kegalauan masyarakat dalam menetapkan sikapnya pada pemilu tahun 2014. Para politisi PPP hendaknya melakukan survey terbatas untuk mencari tahu penyebab turunnya animo masyarakat terhadap Partai Islam serta mengantisipasinya dengan berbagai program. Terus terang sejak kehadiran saya di DPW PPP Lampung, rasa rasanya belum pernah saya diberitahukan akan adanya petunjuk langkah langkah apa yang harus dilakukan oleh para kader di tingkat daerah. Sepertinya politisi pusat lebih menyerahkan persoalan ini keoada para kader daerah sendiri.

Pertanyaan pernah saya ajukan kepada seorang politisi pusat, ketika beliau menjadi narasumber di Lampung, perihal peluang apa yang harus kita manfaatkan untuk membesarkan partai dengan sedikit memberikan ulasan tentang keberhasilan partai Islam di Turki. Sebuah jawaban yang tak terduga dan sama sekali tidak saya harapkan dari narasumber. Nara sumber selain mengurai kejelekan dan kelemahan partai Islam di Turki juga memerintahkan kepada kader untuk tidak berpikir terlalu jauh. berpikirlah sesuai skala keberadaan kita masing masing, kata sang narasumber.

Bila anda ada di DPW, maka berpikirlah dalam skala DPW, demikian juga bila anda ada di DPC, PAC dan seterusnya, tidaklah perlu anda buang buang energi dengan memikirkan Turki, karena kita dan Turki memiliki perbedaan yang sangat berbeda. Jangankan dengan Turki, antara Lampung dengan Medan saja sudah berbeda jauh. kalau di medan ada Istilah "Ini Medan Bung". berfikir itu sesuai dengan skala masing masing, kata sang narasumber belagak berfilsafat.

Saya pikir sang narasumber pada saat itu tampa disadarinya telah melakukan pembodohan kepada kadernya sendiri. Rumusan yang digunakannya jelas jelas sungsang. karena kader yang baik itu memiliki kemampuan berpikir makro, walaupun cukup bertindak secara mikro, dalam aktivitas kesehariannya. Bukankah akan lebih bagus seorang karyawan perusahaan memiliki pemikiran setingkat Direktur, walaupun tugas kesehariannya sebagai Kepala Tata Usaha di perusahaan itu. Karena wawasan kepala TU yang setingkat Direktur itu justeru akan membantu tugas tugas Direktur melalui aktivitas ketatausahaan pada perusahaan itu. Dan kita harus membedakan antara wawasan dan aktivitas, wawasan hendaknya lebih luas ketimbang aktivitas.

Narasumber yang juga anggota DPR RI itu sudah bisa dipastikan merupakan anggota di salah satu Komisi. Kita pantas menganjurkannya untuk tidak cukup berpikir dalam skala komisi saja, melainkan berpikirlah dalam Wawasan DPR secara keseluruhan, walaupun nanti dalam bertindak  cukup dalam kapasitas anggota Komisi.

Kalau pemikiran cara sang narasumber tadi kita perturutkan, maka partai akan kehilangan peluang melahirkan kader kader politisi yang menjadi bintang di media massa, karenan membatasi wawasannya sebatas lingkup keberadaannya saja, artinya sulit akan memberikan pencerahan dalam skala yang lebih luas. Tetapi dalam konteks ini  hendaknya kita paham akan keterbatasan kita semua sehingga partaipun belum menjadi besar di tangan kita. Yang harus kita lakukan adalah bersegera mencetak kader yang jauh lebih berwawasan dan memiliki kesiapan untuk membesarkan partai. Semoga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...