Minggu, 14 Oktober 2012

Gairah Politik: Muchdi PR & Andi Nurpati, Calon Ketua Umum PP Muhammadiyah



Rame - ramenya pemberitan Muchdi Purwopranjono (PR) yang merupakan Ketua Tapak Suci dan juga anggota Tanwir, bergerak dalam momentum Mukhtamar Muhammadiyah untuk menduduki calon Ketua umum Muhammadiyah priode 2010 - 2015, dalam kesempatan ini Muchdi PR masuk dafatar kadidat kuat 39 calon tetap dalam pencalonan Ketua Umum Muhammadiyah.
Aktifitas Muchdi PR ini memang kita akui dari semenjak beliau di besarkan di Militer, kemudian masuk pada ranah birokrasi BIN menduduki jabatan Esselon I yaitu Deputi V Badan Intelegent Negara (BIN), dan aktif dalam kegiatan bela diri yaitu Pencak Silat dan menjadi Ketua Pencak Silat, Muchdi juga memiliki segumpulan kegiatan dan komunitas, salah satunya hobi motor gede (MOGE). Dan beliau merupakan tersangka dugaan pembunuhan aktivis HAM Munir,
Bahkan di kabarkan pula, Andi Nurpati yang hari ini merupakan Ketua Diviisi komunikasi Politk Partai Demokrat yang juga sebgai calon Ketua PP Muhammadiyah, dimana secara ketokohan memang Andi Nurpati aktiv dalam organisasi ke - Muhammdiyah ini dan beliau pernah menjabat Ketua Nasyiatul Aisiyah (NA) Lampung organisasi dibawah muhammadiyah. Andi Nurpati ini juga aktif di organisasi ekstra kampus dan sempat menjabat sebgai staf ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Jadi darah Muhammdiayah padadiri Andi Nurpati ini sangat ketal.
Tetapi apa mau di kata, peraturan untuk menjadi ketua umum Muhammdiyah ini yang bersangkutan tidak sedang menjadi pengurus partai politik. Ketika Majelis Tanwir mencoret nama Andi Nurpati, karena beliau tidak mau mundur dari kursi kabinet Partai Demokrat. Kenapa tidak Muchdi PR pun di coret dalam pencaloan Ketua DPP Muhamdiayah ini, dimana Muchdi PR ini mempunyai kedudukan kuat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerinda. Ternyata Majelis Tanwir kabarnya sudah menetapkan Muchdi PR dalam calon tetap. Kita lihat nanti bagaimana proses selanjutnya.
Dalam konteks ini baik Muchdi PR dan Andi Nurpati merupakan aktivis Muhammadiayah tentu mereka sebagai elit politk ada sebuah catatan tersendiri bagi kader - kader Muhammdiyah yang mana untuk kontek etika politik santun dan legowo sebagai seorang negarawan ini tidak bisa di terima, dimana memang dalam kondisi seprti ini yang timbul adalah hasrat atau syahwat politik, yaitu mereka yang aktif dalam gerakan Islam tak akan pernah padam dalam pergulatan politik sepanjang sejarah negeri ini. Gejala ini merupakan konsekuensi pemahaman ajaran Islam yang meliputi semua aspek kehidupan, termasuk politik kekuasaan dalam libido ruang pada idiologi agama.
Karena cukup jelas dominasi organisasi yang beridiologikan agama di Indonesia, sangat berpengaruh kuat terhadap peta perkembangan politik nasional. Penguatan elit - elti politik khusunya aktivis Muhammadiyah, banyak memang tersebar di partai - partai politik yang ada. Banyak asumsi bahwa keterlibatan gerakan islam di Indonesia sebgai pondasi demokratitasi yang ada. Tentunya dengan memandang fase perkembangan baik relegiusl dan nasional.
di tulis pada 2 July 2010 | Metro Manila, Philippines
oleh: Andira Reoputra, ST

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...