Jumat, 26 Juli 2013

SIAP MENJADI CALEG TAK POPULER !?.

TETAPLAH MEMBINA UMMAT

Mengikuti acara safari Romadhon di tahun politik 2013 ini, sejatinya tidak perlu terkejut karena memang sudah diwanti wanti oleh banyak pihak bahwa Pilkada dan Pemilihan Legislatif selama ini sungguh telah memberikan pelajaran yang sangat tak terpuji bagi ummat. Lantaran para Caleg sendiri memang merasa tak pantas dipilih ummat, maka lalu berusaha mengambil simpati dengan cara membagi bagikan sembako dan bahkan uang tunai agar dirinya terpilih dan keluar sebagai pemenang.

Para Caleg di Kabupaten menunjukkan kegelisahannya lantaran diwanti wanti oleh para pendukungnya sendiri dengan pertanyaan "Kami nanti akan dapat apa ... ?" katanya dengan nada gemetar menunjukkan rasa takutnya yang tak mampu Ia tutup tutupi.

Sebagai sosok yang selama ini merasa aktif di masyarakat dalam berbagai kegiatan, selama ini Ia merasa telah mengurbankan tenaga, pikiran dan waktunya untuk kepentingan bersama sesuai dengan batasan kemampuannya. Ia merasa gelar ustadz dan sarna S1 yang disandangnya serta  apa yang selama ini telah Ia sumbangkan ternyata  tidak sedikitpun diperhitungkan oleh masyarakat, ketika pertanyaan sinis itu ditujukan kepada dirinya.

Demikian hatinya galau karena pertanyaan itu dilontarkan justeru oleh orang orang yang selama ini Ia kira mendukungnya, dan bahkan sipenanya mengatakan bahwa pertanyaan itu sebenarnya dan pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat. Dan lebih membuatnya benar benar terhenyak, ketika pertanyaan itu dibumbui bahwa Caleg dari Partai lain yang siap mengucurkan uang pecahan yang menggiurkan bagi setiap orang yang siap memilihnya.


Sampai sampai yang bersangkutan bercerita bahwa sebenarnya dia telah mengajukan niatnya untuk mundur dari caleg, lantaran teman temannya sendiripunmengatakan bahwa bila ingin menjadi Caleg, dia harus menyiapkan Cis ... ! sebanyak puluhan hingga seratusan juta rupiah lebih untuk membangun tali simpati, katanya dengan nada terbata bata.Benar benar Ia merasa tertekan, sungguh tak nyaman dirasakan oleh seorang ustadz lokal.

Saya menganjurkan agar Ia tidak menghiraukan berbagai saran dari para politisi yang preman atau preman yang juga politisi, hatta mereka mengaku pendukung sekalipun.  Maju terus biarkan ..., sekalipun dianggap oleh sebagian kecil orang yang mengatakan anda  tidak populer sebagai Caleg. Barangkali yang mereka tahu bahwa dalam sukses Caleg hanya mengandalkan uang. Ketahulah bahwa Caleg yang mengandalkan uang merasa tidak lagi merasa perlu mewakili rakyat dan setia kepada partai, bisa jadi dia akan merasa hal hak rakyat sudah diberikannya dalam bentuk sembako atau pecahan uang tunai. Ia pun sejatinya hanya tinggal mewakili dirinya sendiri seja. tidak juga mewakili partai,  Saya anjurkan agar Ia tetap membina jama'ahnya, bukankah Ia telah membina belasan kelompok pengajian, maka sekarang kembangkan kelompok itu.

Kembangkan kelompok pengajian itu hingga merata diseluruh titik TPS, masing masing titik TPS minimal satu kelompok pengajian, upayakan setidaknya ada 20 orang anggota pengajian, binalah para anggota pengajian itu. Insya Allah mereka akan memilih anda, anda jangan berharap para preman akan memilih anda, biarkan anda tidak populer di mata preman, yakinlah bahwa jumlah preman jauh lebih sedikit dibanding orang baik baik.

Sekarang yang perlu anda persiapkan adalah memberikan kepantasan sebagai Caleg yang harus dipilih, serta tambahkanlah kompetensi anda sebagai Caleg terpilih, kendati di mata politisi preman atau preman berpolitik anda tidak populer. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...