Kamis, 31 Oktober 2013

Andai SBY Melepaskan Jabatan Pengurus Partai.

Gegap gempitanya teriakan petinggi Partai Demokrat yang menyatakan perang terhadap tindak korupsi di Indonesia disambut oleh seluruh lapisan masyarakat dengan penuh harapan. Apalagi SBY selaku Pemenang dalam Pemilihan dengan suara mutlak menyatakan siap sebagai jenderal yang mengkomandai pemberantasan korupsi, nampaknya dalam hal ini sang Jenderal memang sudah menghunuskan pedangnya. Apa yang dicanangkan oleh Presiden sepenuhnya didukung oleh para kader Partai demokrat. Tidak tanggung tanggung
kamapanye ini disiarkan melalui iklan media secara besar besaran, rakyatpun menyambut  ikhlas andaipun uang ini milik rakyat adanya. Karena kesabaran rakyat benar benar telah habis dibuat kesal oleh tindak korupsi yang memperkaya diri ini.

Seiring perjalanan waktu, hari demi hari rakyatpun dikecewakan oleh terkuaknya berbagai kepalsuan yang dipertontonkan oleh para kader bangsa yang terpilih ini. Dimulai dari ketidak senangan SBY terhadap opsi keputusan yang merekomendasikan Pemrintah untuk menindaklanjuti penyelidikan kasus Bank Century, lama kelamaan juga terkuak bahwa Pertai Pemenang ini banyak dihuni oleh Pengusaha hitam. Maka tak terelakkan SBY pun menjadi sasaran tembak kekecewaan masyarakat.

Sebagai warga yang awam lama kelamaan  saya merasa kasihan kepada SBY yang ujung ujungnya kesehariannya lebih disibukkan oleh resiko jabatan sebagai Ketua Umum dan Merangkap Ketua Pembina Partai Demokrat ketimbang disibukkan oleh kepentingan Kenegaraan. Andai saja SBY tidak dibebani oleh Partai Demokrat maka Presiden SBY akan dapat melaksanakan tugas Kepresidenanya dengan lebih full lagi. SBY tidak menjadi sasaran tembak atas ulah kader Partai Demokrat yang banyak terlibat kasus hukum, yaitu korupsi uang negara yang ternyata justeru digunakan untuk pembesaran Partai demokrat seperti apa yang selama ini tersiar melalui berbagai media massa.

Kalau memang Partai Demokrat lahir tasa besutan SBY, setidaknya beliau mundur dari partai katika telah menjabat sebagai Presiden. Karena Presiden sangat dibutuhkan oleh bangsa yang sedang carut marut ini. Kehadiran Presiden dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan. Pada saat ini banyak hal peristiwa yang menyesakkan dana, tetapi terasa seperti tak ada kehadiran Presiden di sana.
Ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua, bagi Presiden mendatang, manakala Preiden terpilih berasal dari Partai, maka segera lepaskanlah segala atribut kepartaian manakala telah resmi menjabat. jangankan memangku jabatan sebagai Presiden, sebagai Menteripun pada masa yang akan datang hendaknya lepas dari Partai, karena hal tersebut memang membuka peluang terjadinya tindak korupsi besar besaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...