Minggu, 29 September 2013

TOT Pelatihan Saksi PPP Provinsi Lampung (agar tak) Mengecewakan


Akhirnya dengan rasa yang tak terhankan atas kekecewaan seorang peserta TOT Pelatihan Saksi PPP dalam Pemilu yang akan datang angkat bicara. Dia datang dengan niat yang sungguh sungguh untuk menjadi Instruktur pelatihan bagi saksi saksi yang ada di Dapilnya, hingga dalam sesi tanya jawab Ia merasa masih belum terbekali sebagai instruktur yang handal, dalam pelatihan saksi yang mungkin tak berapa lama lagi akan dilaksanakan di Dapilnya. Kegelisahan muncul secara jelas dari kalimat kalimat yang diucapkannya, sepertinya sepulang mengikuti TOT ini Ia masih belum sanggup menjadi trainer dalam pelatihan saksi di dapilnya yang akan datang.
Rasa kecewanya ini bisa jadi sebenarnya  mewakili sekian banyak peserta, tetapi mungkin peserta yang lain memang tak berniat untuk menjadi instruktur di daerahnya masing masing, sehingga terbekali atau tidaknya dalam TOT ini tidaklah perlu dirisaukan baginya.
Tiga narsumber duduk didepan katakanlah mereka pembicara atau narasumber, plus seorang pemegang mikrofon seperti menempatkan diri sebagai moderator. Pembicara pertama intinya menganjurkan untuk sering sering melakukan silaturrahmi, pembicara kedua sedikit memberikan  pengertian tentang penegakan kebenran dan kejujuran, dan pembicara ketiga membicarakan 9 langkah yang harus dilakukan oleh seorang sebelum pemungutan suara, sembilan langkah ketika dilakukan pemungutan suara dan sembilan langkah yang harus dilakukan para saksi setelah melakukan pemungutan suara. Sehingga secara keseluruhan lengkap 27 langkah yang dibagi 9 menjadi sembilan, sesuai dengan nomor urut partai serta tanggal pelaksanaan pencoblosan.

Tiga penanya pada sesi tanya jawab ternyata ketiga tiganya intinya menanyakan uang saksi, kata penanya ketiga masalah rekruitmen saksi itu adalah perkara mudah, tetapi karena jumlah saksi cukup banyak, lalu Ia mempertanyakan kompensasi bagi para saksi ini. Ini dulu kata penanya termyn pertama yang harus dijelaskan sehingga rekrutmen saksi dapat segera dilaksanakan. Penanya termyn pertama yang terdiri dari para pentolan DPC-DPC yang memang terkenal bersuara nyaring sontak juga mengecewakan para peserta  yang tergambar dari penanya penanya berikutnya.

Tetapi kekecewaan ini nampaknya sedikit berkurang ketika Bpk Misri jaya Latif ambil kesempatan untuk bicara, beliau mengatakan bahwa nyaleg kali ini baginya adalah untuk yang kesekian kalinya, karena beliau telah beberapa kali menjadi anggota legislatif, mulai dari tingkat Kabupaten dan sekarang masih menjadi anggota DPRD Provinsi lampung. Beliau mengatakan tidak perlu kecewa karena justeru kita harus bersyukur karena DPW PPP Lampung berkenan menyelenggarakan acara ini. dan tentu juga dimaksudkan bahwa tidak perlu kecewaa dengan apa yang disampaikan oleh narasumber dan moderator serta bagaimana cara menjawabnya, karena untuk menjadi instruktur dan moderatior itu tidak mudah. demikian cara Misri jaya Latif dalam usaha mendinginkan suasana dan mengobati kekecewaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...