Selasa, 10 September 2013

Pemprov Plot Rp125 miliar Untuk Anggaran Pilgub

Dipastikan Masuk RAPBD 2014
 

BANDARLAMPUNG - Pemprov Lampung terus menebar pembuktian bahwa Pilgub Lampung hanya realistis bila dilangsungkan pada 2014. Ini dibuktikan dengan langkah Pemprov Lampung yang mulai menganggarkan hajat demokrasi ini pada RAPBD 2014.
"Ya, hasil rapat hari ini (kemarin), kita sudah ada gambaran besaran usulan pilgub dalam APBD 2014," ujar Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang usai memimpin rapat lanjutan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2014 di ruang rapat Setprov Lampung kemarin.

Berlian menerangkan, pada RAPBD itu pemprov sementara ini mengusulkan besaran pilgub sebesar Rp125 miliar. Masing-masing untuk KPU sebesar Rp100 miliar, Bawaslu Rp15 miliar, dan Polda Lampung Rp10 miliar. "Ini sudah termasuk anggaran pilgub dua putaran tentunya," ujar Berlian.
Namun, besaran itu belum bisa dikatakan angka terakhir yang akan diusulkan ke dewan. Berlian mengatakan, angka itu akan terlebih dahulu diajukan ke Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. "Setelah itu, kami pun akan rapat lagi untuk membahas serta merealisasikan usulan dan petunjuk dari Pak Gubernur," katanya.
Barulah, sambung dia, angka itu nanti disampaikan ke DPRD. "Targetnya September ini. Kalau tidak pertengahan, ya maksimal akhir September. Sebab, pembahasannya masih agak panjang," ungkapnya.
Lalu, bagaimana dengan pendanaan lainnya? Salah satu balon gubernur ini mengatakan, pada 2014 anggaran terbesar akan dikeluarkan untuk bidang pendidikan. Nilainya mencapai Rp1 triliun. "Usulan yang menjadi prioritas berikutnya adalah infrastruktur dan Kotabaru. Tapi, saya belum bisa katakan berapa karena masih dibahas per SKPD," jelasnya.
Diketahui, dalam pembahasan itu, total keseluruhan APBD 2014 ditarget sekitar Rp4,357 triliun. Pemprov pesimistis untuk dapat menetapkan target lebih besar dari anggaran 2013 sebesar Rp4,41 triliun. Sebab, pada kenyataannya ada beberapa yang tidak tercapai. "Seperti Waydadi, pajak BBNKB ini agak sulit tercapai karena ada peraturan pajak progresif yang menyebabkan banyak pembeli kendaraan tidak beli di Lampung, tapi justru beli di Jakarta," ungkapnya. (sur/p4/c2/fik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...