Jumat, 19 April 2013

Membina Kader Tak Ada Istilah Terlambat

FACHRUDDIN

PPP tak mungkin akan keluar sebagai pemenang dalam Pemilu tahun 2014 yang akan datang, kenapa , karena memang PPP tak memiliki gerak  dan program untuk keluar sebagai pemenang pertama dalam Pemilu yang akan datang. Lalu bila seandainya ada usaha untuk itu, apakah PPP berpeluang menang, tidak juga untuk Pemilu tahun 2014 ini, tetapi peluang PPP untuk memperbaiki peringkat tentu terbuka lebar. Memang tidaklah perlu PPP memforsir diri untuk keluar sebagai pemenang bila keadaan perpolitikan bangsa kita masih seperti ini, dalam perpolitikan yang serba riba ini saya ingin anjurkan agar PPP sekefar mempertahankan eksistensi partai, untuk tidak dikatakan sekedar menjaga agar tergradasi dari perpolitikan. Bila seandainya memungkinkan maka pada DPRD Provinsi dan Kabupaten/ Kota kita berharap PPP mampu mebentuk fraksi sendiri, itu saja sudah sangat pretise.
Sebenarnya yang paling penting bagi PPP adalah membina kader sendiri, kalaupun ummat secara keseluruhan tidak akan mampu dicapai PPP maka binalah kader yang ada, sehingga para kader akan merasakan manfaat kehadiranPPP bagi mereka. Adalah tidak mungkin kehadiran PPP oleh ummat pada umumnya, tetapi adalah sangat aneh bila para kaderpun sampai tidak merasakan kemanfaatan kehadiran PPP.

Masyarakat sekarang sangatlah fragmatis, oleh karenanya kader PPP sejatinya membutuhkan pelatihan untuk mampu merasakan manfaat kehadiran PPP dalam kancah politik bagi kehidupan sehari hari. Manakala para kader telah mencapai itu semua, sesungguhnya tidaklah perlu meminta mereka untuk mengajak orang lain masuk PPP, mereka sendiri akan secara sukarela mengajak orang lain bergabung dengan PPP. 

Kita keliru memahami kemanfaatan kehadiran sebuah partai bagi para kadernya, kita semua mengira bahwa sesuatu yang bermanfaatan itu adalah uang dan barang yang berguna bagi mereka "saja". Sebuah partai penguasa akan disenangi oleh rakyat manakala mampu membuat ummat merasakan nyaman dalam kehidupan sehari hari, jelas kenyamanan itu bukanlah semata mata uang atau benda/ sembako seperti yang disangkakan banyak orang.

Perjalanan politik bangsa kita dari waktu ke waktu, dengan berbagai dalih melakukan sesuatu bagi bangsa ini, tetapi kenyataannya justeru kita telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga, yaitu karakter. Dalam waktu yang bersamaanperpolitikan di Indonesia dituduh telah mengambil andil besar dalam mencabik cabik karakter ini.

Sebagai partai Islam tentu saja PPP hafus mengambil peran yang lebih signifikan dalam membina karakter bangsa ini, dan itu sebaiknya harus dibuktikan bahwa PPP mampu membina karakter kadernya. Keberhasilan membina karakter kader akan menanamkan kepercayaan ummat kepada partai. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...