Rabu, 03 April 2013

ABARAHAM SAMAD HARUS BISA MENGALAHKAN DIRINYA SENDIRI.

Berdasarkan temuan Komite Etik KPK maka asetidaknya ada empat hal yang belum dimiliki Abraham samad selaku Ketua KPK, keempat hal itu adalah  (1) Berpegang teguh pada prinsip persamaan dan keterbukaan, (2) Prilaku yang bermartabat dan berintegritas, (3) Mampu membedakan hubungan yang bersifat pribadi dan profesional, (4) Mampu menjaga rahasia. Kita berharap banyak kepada KPK, tetapi dilain pihak seyogyanya menunjukkan keteladanan kepada aparat hukum lainnya. Empat stempul mengecewakan yang melekat pada Abraham Samad sangat disesalkan, walaupun ternyata Komite Etik KPK memberikan hukuman yang seringanringannya.

Kita bersimpati kepada Abraham Samad yang memang sejatinya adalah manusia biasa dan tak luput dari berbagai kekhilafan, namun
dalam kesempatan ini Abraham Samad sebenarnya memiliki kesempatan besar untuk memulihkan namanya dan mengembalikan simpati dan kepercayaan masyarakat kepada pribadinya dengan lebih menambahkan berat hukuman kepada dirinya sendiri, setidaknya secara praktis tidak lagi mengkomandani KPK dengan cara cara yang selama ini dipraktekkannya. Tampillah secara kolegial, seperti memberikan fungsi tertentu para  anggota yang dipercaya, dan bila itu sulit dilakukan maka laksanakanlah itu secara bergiliran , dalam periode kepemimpinan KPK yang sedang berjalan. Carilah celah itu dalam aturan yang ada.sehingga KPK benar benar tampil secara tim.

Peringatan Komite Etik sejatinya adalah peringatan bagi seluruh pimpinan dan anggota KPK agar tim itu menjadi tim kerja yang padu, saling asah, asih dan asuh. Jangan biarkan ada pimpinan atau anggota yang suka one man show seperti yang dipraktekkan selama ini, satu untuk semua adalah sesuatu yang harus dibangun bersama, karena sulit untuk jadi dengan sendirinya. KPK tidak akan menjadi besar dan berwibawa karena seseorang saja, tetapi adalah karena secara keseluruhan tentunya.

Sebuah organisasi atau lembaga atau partai yang berjalan berdasarkan kebijakan seseorang saja, itu menandakan bahwa organisasi itu sedang bermasalah. Lihat saja partai partai kita di Indonesia ini yang terbiasa menggantungkan diri kepada sosok seseorang pendiri atau ketua umpamanya, itu menunjukkan bahwa organosasi di lembaga itu tidak jalan, keputusan organisasi tergantung kepada seseorang, biasanya demikian juga masalah keuangan juga tergantung kepada seseorang yang didukung oleh beberapa orang saja, maka dapat dipastikan organisasi itu tidak akan pernah dewasa.

Tentu saja cara cara seperti itu harus dijauhkan dari KPK sehingga pada saatnya kelak suatu saat KPK akan mampu  memenuhi harapan masyarakat. Belajarlah kepada tokoh tokoh terkemuka terdahulu, Napoleon Bonaparte umpamanya yang hampir hampir mampu menundukkan dunia, tetapi Ia bertekuk lutut dihadapan seorang perempuan pemilik hidung bangir, artinya kita semua memiliki kelemahan, seyogyanya teman teman kita mengisi kelemahan itu. Ingat apa Napoleon " Aku berniat menundukkan dunia tetapi aku lupa seharusnya aku menundukkan diriku sendiri terlebih dahulu"  Sudah sehebat Napoleonkah kita ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...