Minggu, 13 Oktober 2013

Test Kesehatan Gagal


RSJ Belum Siap
 

BANDARLAMPUNG – Tahapan tes kesehatan lima pasang bakal cagub-cawagub yang dijadwalkan KPU Lampung pada 1–15 Oktober 2013 hampir bisa dipastikan gagal. Hal ini setelah Pemprov Lampung menegaskan tak bisa menyiapkan dana untuk tahapan itu.
Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang mengatakan, persoalan anggaran tes kesehatan bukanlah persoalan enteng. Sebab, kemungkinan besar, kata dia, tak akan ada APBD Perubahan 2013. Karena itu, anggaran baru pilgub bisa dimasukkan pada APBD 2014.
Otomatis, lanjut dia, jika tes kesehatan digelar sekarang ini tak ada dana yang tersedia. ’’Kalau untuk sekarang belum ada dananya. Karena dana itu harus masuk APBD dahulu. Kalau di APBDP 2013 tak ada. Tentunya dipergunakan setelah pengesahan dari pemerintah. Baru bisa dicairkan,” ucap Berlian usai menghadiri acara Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Lapangan Enggal, Bandarlampung, kemarin.

Lantas, bagaimana dengan opsi mendahului anggaran? Berlian juga menepis opsi itu. Persoalannya, lanjut dia, kegiatan baru bisa dilakukan manakala dananya sudah tersedia dan bisa dicairkan.
Ia mewanti-wanti agar persoalan penganggaran ini tak bermasalah ke depannya. Jangan sampai, lanjutnya, penganggaran pilgub menyalahi ketentuan. ’’Karena itu keluar dari aturan. Kecuali dana sudah ada. Jangan sampai menyalahi aturan,” ingat Berlian.
Terkait persoalan anggaran pilgub secara keseluruhan, Berlian memastikan tengah dalam penggodokan. Hingga kini, finalisasi anggaran masih dilakukan. Ia mengakui, persoalan APBD 2014 hanya tinggal tarik-ulur anggaran pilgub.

Pemprov, lanjut dia, akan terus mencari formulasi anggaran pilgub yang pas untuk Lampung. ’’Itu belum final. Makanya harus ada pertemuan (KPU dan pemprov, Red). Manakala belum sesuai akan ditindaklanjuti,” ucap mantan birokrat Lampung Utara itu.
Pada bagian lain, sebagai salah satu bakal cagub yang berpasangan dengan Mukhlis Basri, Berlian  juga memastikan dirinya akan ikut aturan yang dibuat oleh KPU Lampung. Karena itu, lanjut dia, sebagai balon, dia akan ikut aturan yang berlaku. ’’Tetap ikut. Sebagai balon, kita kan harus tetap ikut. Kapan pun siap ikut tes kesehatan,” ucapnya.

Namun, hingga kini dirinya belum bisa memastikan kapankah tes kesehatan itu akan digelar. Berlian menyerahkan sepenuhnya persoalan itu kepada KPU Lampung. ’’Sebagai balon, kita ikut aturan yang berlaku,” paparnya.
Terkait kemungkinan adanya kocok ulang pencalonan pilgub jika digelar setelah Pileg 2014, Berlian pilih tak berkomentar banyak. Namun, sebagai balon, dirinya merasa dirugikan. ’’Saya nggak bisa ngasih komentar. Nggak ngerti saya. Kalau kocok ulang, ya pasti dirugikan,” ungkapnya seraya mengaku belum ada rencana untuk menuntut KPU Lampung jika skema kocok ulang benar-benar terjadi. ’’Nanti belakang harilah,” katanya

Sayangnya, Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono tak bisa dikonfirmasi terkait ketiadaan anggaran tes kesehatan. Meski ponselnya aktif, dia tak mengangkat. Pesan pendek yang dikirimkan wartawan juga tak dibalas.
Sebelumnya, Nanang mengaku telah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung, termasuk koordinasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung. Menurut Nanang, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan IDI dan menunggu anggaran pemprov. Hari ini (9/10), KPU juga berencana berkoordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung.
Sementara itu, RSJ Provinsi Lampung di Desa Kurungannyawa, Gedongtataan, Pesawaran, belum siap mengetes kesehatan rohani lima pasangan bakal calon gubernur- wakil gubernur (balongub-balonwagub). Alasannya, pihak RSJ belum mendapatkan pemberitahuan lebih lanjut dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Lampung.

”Hingga hari ini (kemarin) belum ada pemberitahuan lebih lanjut dari IDI. Jadi kalau persiapan secara khusus belum ada,” kata Humas RSJ David kepada wartawan koran ini.
David menjelaskan, secara umum RSJ siap menggelar tes kesehatan rohani lima pasangan itu. Sebab, untuk pemeriksaan kesehatan jiwa, RSJ juga melayani masyarakat umum seperti karyawan perusahaan swasta, notaris, dan lainnya. ”Jadi, kami sifatnya hanya menunggu,” ujarnya.
    Untuk persiapan secara khusus, RSJ perlu mempersiapkan tim pemeriksa, ruangan, dan jadwal pemeriksaan. Dengan lima pasangan, idealnya pelaksanaan tes cukup dua hari.
Untuk materi pemeriksaan, karena ditujukan untuk mengetahui kapasitas seseorang apakah dapat menjadi pemimpin, tentunya lebih detail. Dibandingkan, misalnya, pemeriksaan untuk penerimaan karyawan.
Sementara untuk satu orang diperlukan waktu pemeriksaan 3–4 jam. Dimulai dari mengisi tes tertulis sampai tes wawancara. Penilaian bisa keluar satu hari setelah pemeriksaan. Jadi tes tertulis dapat dilakukan bersama-sama. Misalnya, dalam satu hari ada dua pasang balon, maka akan diatur jadwal pemeriksaannya.
”Pagi hari satu pasang balon, siang hari pasangan berikutnya. Pemeriksaan tertulis dapat dilakukan oleh pasangan balon secara bersamaan. Tapi, untuk wawancara satu per satu,” ungkapnya. (wdi/dna/p4/c2/gus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA

kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...