Desa merupakan penyumbang bahan makanan pokok bagi
masyarakat perkotaan, disamping itu masyarakat desa juga sebagai
penyuplai tenaga kerja baik untuk industri ataupun bisnisdan rumah
tangga untuk perkotaan. Tetapi, subangsih masyarakat desa tersebut tidak
diikuti oleh kesejaheraan masyarakat desa dalam berbagai bidang sepeti
ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan masih banyak lagi. Kalau diamati
lebih jauh lagi, kita akui bahwa jumlah rasio wilayah antara kota dan
desa. Dapat dikatakan lebih luas di desa, tetapi jika kita hanya
menunggu kucuran bantuan dari anggaran pemerintan yang saat ini masih
terpusat pada pembangungan didaerah perkotaan. Maka dari itu, masyarakat
desa jangan terlalu menggantungkan terhadap kucuran bantuan dari
pemerintah, diperlukan suatu usaha dari masyarakat desa khususnya
kolaborasi antara pemintah daerah, perguruan tinggi, dan pelaku usaha
untuk memperdayakan masyarakat desa.
Program yang dimaksudkan ialah POSDAYA yaitu Program Pemberdayaan Keluarga. POSDAYA sendiri terdiri dari 4 bidang yaitu kesehatan, ekonomi atau kewirausahaan, pendidikan, dan lingkungan. Program ini pertama kali dicetuskan oleh Yayasan Damandari yang
bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengapdian Kepada Masyarakat
(LPPM) Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Program POSDAYA ini
pada awalnya diujicobakan pada beberapa desa di Kabupaten Purbalingga,
tetapi melihat pencapaian dari program ini yang baik, maka program ini
dilanjutkan hingga saat ini ke beberapa Kabupaten di Daerah Tawa Tengah.
Penjelasan rinci dari setiap program POSDAYA sendiri ialah terdiri
sebagai berikut:
1. Bidang Kesehatan,
bidang ini merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi
masyarakat, tetapi indeks kesadaran masyarakat desa untuk secara rutin
memperhatikan aspek kesehatannya masih sangat rendah, kesehatan sendiri
berupa kesehatan dalam kebiasaan hidup sehat. Untuk bidang kesehatan
sendiri terdiri dari beberapa program strategik, yakni:
· Senam sehat setiap minggu
· Posyandu lansia dan balita
· PHBS bagi anak-anak sekolah
· Ambulan desa
· Bina kesehatan remaja (Olahraga)
2. Bidang Pendidikan,
bidang ini juga merupakan salah bagian terpenting bagi proses
pemberdayaan masyarakat. Tetapi yang terjadi di masyrakat desa ialah
masyarakat masih enggan menyekolahkan anaknya minimal pada pendidikan
usia dini, hal tersebut diakibatkan karena faktor edukasi masyarakat
desa bahwa pendidikan ialah hal yang mahal dan pemahaman bahwa
pendidikan tinggi malah membuat mereka sulit untuk memperoleh pekerjaan.
Bidang pendidikan ini, lebih memfokuskan pada pengembangan dan
pendukung pendidikan pada anak-anak usia dini yang murah. Program
tersebut yaitu:
· PAUD
· TPQ
· Perpustakaan Desa
3. Bidang Ekonomi atau kewirausahaan,
pada bidang ini masyarakat desa terkenal dengan keuletannya tetapi
mereka perlu memperoleh binaan untuk memacu kreatifitasnya. Disamping
itu masyarakat desa terjebak dengan manajemen keuangan keluarga yang
tidak efisien dan banyaknya potensi yang ada di desa yang belum
didayagunakan untuk menjadi produk unggulan. Program tersebut yaitu:
· Koperasi.
· Kelompok tani.
· Home Industri
· Pembinaan kewirausahaan
· Manajemen keuangan keluarga
4. Bidang lingkungan,
pada bidang ini merupakan bidang yang terbaru pada program posdaya.
Alsan mendasar munculnya bidang ini ialah karena kesadaran masyarakat
desa yang rendah dan cenderung sedikit apatis terhadap konidi
lingkungan, disamping itu didaerah desa memiliki halaman pekarangan yang
sangat luas tetapi lahan yang sangat luas tersebut tidak diikuti oleh
pemanfaatan lahan yang masih minim sehingga jika dimanfaatkan dengan
optimal akan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat desa. Lingkungan
disini diartikan sebagai lingkungan fisik yang ada dimasyarakat desa
yaitu berupa: halaman, pepohonan, dll. Program tersebut yaitu:
· Intensifikasi pekarangan
· Tanaman gizi
· Tanaman toga
· Kolam ikan menggunakan media terpal ataupun kolam tanah
Keempat program posdaya diatas dapat bersinergi
melalui kerjasama antara aparatur ataupun dinas pemerintahan pada
tingkat desa dengan masyarakat desa, yang dimana didukung oleh pelaku
usaha dan perguruan tinggi sebagai pemegang konsep. Sehingga akan
terwujud masyarakat desa yang maju dalam hal pola pikir, kesehatan, dan
kesejahteraan serta terciptanya kebermanfaatan lingkungan yang
bermanfaat bagi masyarakat desa.
Feby Dwi Sutianto
Sumber : KOMPASIANA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar