Lama kelamaan jengah juga rasanya mendengar celotehan politisi yang sangat optimistis akan mendapatkan kenaikan suara pada Pemilu tahun 2014 yang akan datang, dan mencapai terget sejuta ummat. Sepertinya logika yang digunakan adalah rasa prustasi sebagian kader PKB, PKS dan PAN yang menunjukkan trend semakin menasionalis, yang kedua ketidak ikutan Partai Islam gurem karena tidak memenuhi persyaratan sleksi prakualifikasi, ditambah lagi dengan pemilih tradisional yang fanatik terhadap partai Islam. Sungguh suatu pemikiran yang lebai. Kita tidak boleh mempertahankan mindset yang sesat ini untuk mempertahankan eksistensi partai.
Sejatinya kita prihatin manakala banyak kader PKB, PKS dan PAN yang mangkir, lantaran partai partai itu mengarah ke nasionalis. Bagi lita paratia partai itu tetap saja sebagai partai Islam setidaknya memiliki kaitan historis dan basis komunitas yang Islam, dan kita juga yakin bahwa sebagian para pengurus partai serta wakil di legislatif masih memiliki komitmen keislaman yang cukup kental, oleh karenanya yang harus diupayakan adalah bagaimana partai Islam dan partai yang berbasis ummat Islam ini mampu mengembangkan eksistensinya, bukan dengan cara meninggalkan eksistensi keislaman serta menggantinya dengan aroma kenasionalisan, atau ketiban pulung mendulang simpati atas kekecewaan terhadap partai Islam lainnya. Dan kita juga harus memelihara agar politisi islam tidak terjebak dalam sikap kutu loncat.
Eksistensi partai Islam hanya dapat dipertahankan dengan pemberdayaan ummat Islam, peningkatan mutu pendidikan Islam, serta profesionalisme organisaso Islam, PPP, PKB, PKS dan PAN akan menjadi berkembang sejalan dengan berkembangnya pendidikan, lembaga dan masyarakat Islam, pendidikan Islam semakin bermutu, lembaga dan organisasi Islam semakin profesional dan masyarakat Islam semakin mandiri. Bagi masyarakat kini yang cenderung oportunis, maka perkara aliran tidaklah terlalu mereka hiraupan, mereka lebih cendrung bersikap fragmatis, yang berkeuntungan tunai, kini dan di sini.
Oleh karenanya maka pembinaan ummat akan semakin berat, kita harus kembali meluruskan mindset ummat sambil memberdayakannya. Ummat yang sudah terlanjur dimanjakan dengan amplop setiap kali Pemilu, Pilpres dan Pilkada Gubernur maupun Bupati/ Walikota. Saya sangat kecewa sekali ketika ada kader suatu daerah yang menawarkan kepada saya bantuan jasa untuk pemilihan legislatif dengan minimal Rp.150 juta, uang sejumlah itu mampu bersaing dengan dengan calon partai lainnya, yang menurutnya juga mempersiapkan uang sejumlah itu. Perhitungan itu didasarkan atas keberhasilan para calon dari berbagai partai pada pemilu tahun 2009 yang lalu. Mereka katanya menghabiskan data sebenasr itu.
Subhanallah, dengan demikian tugas kita bukan hanya sekedar dua, tetapi ternyata adalah tiga. karena yang ketiga adalah meluruskan mindset para kader, agar tidak mengikuti praktik kotor para politisi yang melancarkan politik uang. Karena melaksanakan politik uang adalah cara yang paling ampuh untuk menghancurkan kedaylatan bangsa.
Praktek kotor ini harus segera diperangi bersama, kita berharap agar PPP sebagai Partai yang masih mempertahankan azas Islam, serta PKB,PKS dan PAN yang secara historis terkait ummat Islam sebagai basisnya, bersama sama bahu membahu memerangi praktek polituik uang ini. Biarlah perolehan suara tidak mengalami kenaikan secara signifikan, tetapi manakala genderang perang dan derap langkah partai partai ini dalam memerangi praktek kotor politik uang, maka itu akan dicatat sejarah dengan tinta emas.
Dan lembaran mulia ini akan lebih masyhur lagi manakala kita telah melakukan pemberdayaan ummat, sehingga mampu memilah milah dalam menggunakan hak civicsnya selaku anggota warganegara. serta meningkat kesejahteraannya, sehingga tidak lagi menghiba untuk mendapatkan uang receh yang sengaja ditebar untuk pemenangan sebuah pemilihan yang sejatinya mulia itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA
kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...
-
Haryo Sengkuni adalah tokoh sentral dalam alur cerita pewayangan. Tanpa kehadiran sang patih ini cerita wayang menjadi hambar. Tiada intr...
-
Data buku: Seks dan Hijab: Gairah dan Intimitas di Dunia Arab yang Berubah Shereen El Faki Penerjemah: Adi Toha Alvabet, Jakart...
-
kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar