Selasa, 05 Februari 2013
Kejam, Menjadikan Kader Tersangka Sebagai Alat Kampanye
Adalah menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para kader partai, bahwa hukum berbeda dengan politik, tidak dibenarkan di ranah hukum, tetapi sangat bermanfaat di rsnah politik. Dan bisa terjadi para kader partai yang terganjal kasus hukum, justeru akan dimanfaatkan sebagai bahan kampanye partai dimana Ia dibesarkan. Kasus hukum yang menerpa para kader partai politik bisa memiliki makna ganda, bisa menjadikan partainya mengalami penurunan elektabilitas dan bisa juga sebaliknya, sangat tergantung baaimana para elit partai yang bersangkutan memanfaatkannya, dan apalagi bila kasus pidana yang dilakukan kader sejatinya lebih dimanfaatkan bagi pribadi ketimbang partai. Sungguh kejam, tetapi inilah trend yang nampak sekarang, oleh karenanya sejatinya kita bermawas diri, karena bisa saja demi kepentingan politik maka partai ini ibarat kanibal yang tidak segan memakan anaknya sendiri.
Ada partai yang mengalami penurunan elektabilitas, secara terjun bebas, lantaran ada kadernya yang terganjal kasus hukum yang tak kunjung selesai, sehingga hampir setiap hari menjadi bahan berita
berbagai jenis media. Semula Parpol ingin bersikap provorsionla, tidak ingin mendahului hukum, apalagi kader bersangkutan hingga saat ini belum lagi meningkat statusnya sebagai tersangka, tentu saja lantaran penegak hukum belum mendapatkan sejumlah alat bukti yang meyakinkan berdasarkan hukum peranturan dan perundang-undangan yang berlaku. Tidak disadari bahwa gencarnya pemberitaan tentang tokoh bersangkutan merndatangkan kerugian besar bari Parpol bersangkuta. Karena nampaknya ranah hukum dan ranah politik memiliki dasar pijakan yang berbeda. Sehingga Parpol yang semula ingin provorsional berdasarkan ranah hukum, dan tidak ingin mengambil tindakan sebelum adanya ketetapan hukum yang tetap.
Bagai tersentak rasanya, menyadari kekeliruan ini maka Parpol bersangkutan berharap segera memberikan ketetapan bagi yang bersangkutan agar tidak menyandera partai di mana Ia dibesarkan. Diharap KPK bersegera untuk menjelaskan status hukum yang bersangkutan. Seolah status hukum yang mengganjal kader ini dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bahan kampanye partai bahasa partai yang bersangkutan bersih dan memiliki komitmen yang tinggi dalam penegakan hukum. Kita semua tersentak akan pernyataan bahwa " Tidak ada teman abadi dalam politik ..., yang ada adalah kepentingan yang abadi ... " Apakah memang harus demikian hubungan antara partai dengan para kader yang dibesarkannya itu.
Sejatinya para kader Parpol merasakan kesejukan berada di lingkungan partainya. Sehingga Ia merasa nyaman bekerja untuk kebesaran partai, partaipun diharap jangan bersikap ambigu, dilain pihak partai menugaskan kadernya untuk membesarkan partai, tetapi dilain pihak partaipun mempersiapkan palu godam manakala kadernua terganjal kasus hukum. Kalau memang partai benar benar anti korupsi, tentunya partai ikut berkampanye untuk menghapus politik uang dari lingkungan partai dan kadernya. Kalau ada partai yang menugaskan kadernya untuk mencari dana sebanyak banyaknya dari berbagai sumber yang memungkinkan, maka sebaiknya partai juga harus bersikap lembut terhadap kadernya. Bila kadernya terganjal kasus huku, maka siapkanlah pembelaan, untuk mendapatkan rasa keadilan yang setinggi tingginya, dan kalaupun dikenai hukuman penjara beberapa tahun umpamanya, seharusnya partaipun bersabar menunggu hingga hari pembebasan tiba. kalau selama ini yang bersangkutan memiliki konstribusi yang signifikan atas segala aktivitasnya itu, mengapa partai merasa berkewajiban ikut-ikutan menghukum kader bersangkutan. Hendaklah disadari bahwa kader partaipun sejatinya membutuh perlakuan adil dari partainya.
Kenyamanan para kader partai di lingkungan partainya masing masing adalah indikator kenyamanan masyarakat di bawah kemenangan partai bersangkutan, adalah sulit mendapatkan kenyamanan dibawah sebuah partai yang para kadernyapun tidak merasakan kenyamanan di lingkungan partai tersebut. Kalau partai tidak segan segan mengorbankan kadernya yang telah berjasa kepada partai bersangkutan, maka besar kemungkinan partaipun tidak segan segan mengorbankan masyarakat pendukungnya, hanya demi kepentingan partai semata mata.
Kita berharap agar tidak ada parati yang ditinggalkan kadernya, kita juga berharap tidak ada partai yang ditinggalkan simpatisannya. tetapi di lain pihak kita juga berharap partai mampu melindungi kadernya, dari tindak kesalahan yang berpotensi terganjal hukum dan peraturan serta perundang undangan yang berlaku. Buatlah partai itu menjadi partai yang hidup, terhindar dari berbagai bentuk praktek politik uang, baik langsung maupun tindak langsung. Ketahuilah bahwa sejatinya masyarakat berpendapat bahwa partai yang korup pasti dihuni dan bahkan dikuasai oleh kader kader yang korup juga. Olh karenanya janganlah bersikap kejam dan menganiaya kader sendiri, sekedar ingin disebuat sebagai partai yang bersih. Yang diminta oleh masyarakat sekarang ini adalah kejujuran dari partai partai yang ada. Tidak ada partai bersih yang tidak jujur, karena bersih dan jujur adalah bagai sisi mata uang yang satu tak terpisahkan dari yang lain. Semoga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA
kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...
-
Haryo Sengkuni adalah tokoh sentral dalam alur cerita pewayangan. Tanpa kehadiran sang patih ini cerita wayang menjadi hambar. Tiada intr...
-
Data buku: Seks dan Hijab: Gairah dan Intimitas di Dunia Arab yang Berubah Shereen El Faki Penerjemah: Adi Toha Alvabet, Jakart...
-
kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar