TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia memiliki potensi menjadi negara maju. Namun, untuk menjadi negara maju, ada syarat utama yang harus dipenuhi.
"Kita harus memiliki kemandirian pangan karena itu yang akan bawa kita sebagai negara maju. Ini kata kuncinya," kata Hatta dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja Nasional Pertanian, di kantor Kementerian Pertanian, Rabu, 16 Januari 2013.
Menurut Hatta, untuk mencapai menjadi negara maju, Indonesia tidak bisa menggantungkan pemenuhan kebutuhan pangan dari negara lain. Tentu, kata Hatta, kemandirian pangan harus diikuti dengan peningkatan kesejahteraan petani.
"Saya dukung diversifikasi pangan dan penyediaan produksi untuk mengurangi impor. Mari kita sama-sama kendalikan impor dengan bijak," ujar Hatta.
Hatta menambahkan, dalam kemandirian pangan, tidak ada kewenangan negara untuk mendikte petani untuk menanam suatu komoditas tertentu. Karena itulah, tugas pemerintah adalah memastikan stabilisasi harga pangan pokok agar terjangkau di masyarakat dan juga mampu menyejahterakan petani.
"Salah satu faktor yang mempengaruhi inflasi adalah fluktuasi harga bahan pokok. Karena itulah, penting menjaga stabilitas harga," ucap Hatta.
Jika harga pangan di dalam negeri melonjak, bisa dipastikan jumlah penduduk miskin bertambah. Alasan Hatta, 60 sampai 70 persen pengeluaran masyarakat miskin untuk membeli bahan pangan terutama beras. "Kita harus memastikan mekanisme pasar tidak terdistorsi oleh regulasi yang justru menimbulkan masalah," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA
kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...
![](https://i.ytimg.com/vi/FQDh3xBig5A/hqdefault.jpg)
-
Haryo Sengkuni adalah tokoh sentral dalam alur cerita pewayangan. Tanpa kehadiran sang patih ini cerita wayang menjadi hambar. Tiada intr...
-
Data buku: Seks dan Hijab: Gairah dan Intimitas di Dunia Arab yang Berubah Shereen El Faki Penerjemah: Adi Toha Alvabet, Jakart...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar