TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan Indonesia merupakan negara penerima bantuan Islamic Development Bank (IDB) terbesar bila dibandingkan dengan anggota yang lain. Sejak menjalin kerja sama mulai 1975 untuk pembiayaan pengentasan kemiskinan di negara Islam, bantuan yang dikucurkan IDB terus meningkat.
"Hingga Februari 2013, kerja sama pembiayaan dan investasi IDB grup dengan pemerintah dan swasta mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 30 triliun," kata Agus dalam penandatanganan Host Country Agreement atas pendirian Country Gateaway Office Islamic Development Bank Grup di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 28 Februari 2013.
Menurut Agus, dari jumlah tersebut, sekitar 54 persen digunakan untuk pembangunan sektor publik. Sisanya, yaitu sebesar 41 persen, dipakai untuk pembiayaan perdagangan internasional dan 5 persen untuk pengembangan sektor swasta.
Untuk bantuan sektor pendidikan dan administrasi publik, Indonesia menempati penerima bantuan terbesar pertama. Sedangkan bantuan sektor pertanian ada di urutan ke dua dan kesehatan ke tiga.
"Sebagai pemilik 2,7 persen modal IDB, Indonesia mendukung berbagai program yang dilaksanakan IDB grup, baik di Tanah Air maupun global, seperti wakaf fund yang digunakan sebagai percepatan pembangunan negara-negara Islam yang berpendapatan rendah," katanya.
Di sisi lain, portofolio IDB di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan portofolio bank pembangunan internasional lainnya yang beroperasi di Tanah Air.
Pada hari ini, IDB menyatakan akan terus membantu sektor infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. IDB pun membuka kantor perwakilan di Indonesia karena melihat pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Ini didasarkan pada keyakinan ekonomi Indonesia yang akan terus tumbuh.
Karena itu, Agus mendukung berdirinya Country Gateaway Office (CGO) sebagai bentuk nyata reformasi tata kelola yang dilakukan IDB grup. Kehadiran CGO diharapkan dapat menghasilkan nilai tambah dan daya saing dari produk IDB grup. "Kami harap kerja sama antara Indonesia dengan IDB semakin erat," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar