INILAH.COM, Jakarta - Deklarasi pasangan Wiranto dan Hary
Tanoesoedibjo sebagai pasangan Capres dan Cawapres cukup mengagetkan.
Bahkan di internal Hanura sendiri tidak semua kader mengetahui soal
keputusan ini.
Politisi senior yang juga Ketua DPP
Partai Hanura, Fuad Bawazier mengaku tidak mengetahui adanya keputusan
deklarasi apalagi mengusung pasangan Wiranto dan Hary Tanoe. Menurutnya,
selain dirinya masih banyak kader Hanura yang tak mengetahui keputusan
tersebut hingga akhirnya menimbulkan perpecahan di internal Hanura
sendiri.
"Oh iya (pecah), dukungan di dalam maupun ke publik
berat. Kedua tidak wajar satu partai deklarasikan capres dan cawapres,
seolah partai besar," ujar Fuad di Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Menurutnya,
sebagai partai baru yang sedang merintis, Hanura harusnya bisa berfikir
realistis dalam menghadapi Pemilu dan Pilpres 2014. "Ya realistis saja,
partai perlu koalisi untuk mengusung Capres-Cawapres, karena PT 20
persen. Bagaimana kalau tidak koalisi," tegasnya.
Fuad
mengatakan, penetapan pasangan ini juga tidak sesuai dengan mekanisme
dan prosedur AD/ART Partai Hanura. Bahkan tidak semua kader mengetahui
hal ini. "Tiba-tiba dari mana keputusannya, dadakan. Secara praktis
janggal satu partai mana ada yang berani (usung capres-cawapres). Ya
memang positifnya ada, untuk tes ke publik," tandasnya.[bay]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MEMPERTAHANKAN KEDALAMAN MAKNA PANCASILA
kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...
-
Haryo Sengkuni adalah tokoh sentral dalam alur cerita pewayangan. Tanpa kehadiran sang patih ini cerita wayang menjadi hambar. Tiada intr...
-
Data buku: Seks dan Hijab: Gairah dan Intimitas di Dunia Arab yang Berubah Shereen El Faki Penerjemah: Adi Toha Alvabet, Jakart...
-
kETIDAKSUKAANMegawati pada saat Menjadi Presiden untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila setelah berhasil mengatasi pemberotakan Berda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar